Wakil Ketua Pansus Covid 19 DPRD Sumatera Utara Ahmad Hadian menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas gugurnya 100 orang dokter akibat covid 19 di Indonesia. Ia meminta kepada Satgas Penanggulangan Covid 19 Sumut segera mengevaluasi kinerjanya. "Saya sangat prihatin atas gugurnya 100 orang dokter kita. Mereka adalah pahlawan kemanusian. Menurut data yang ada 15 orang dari 100 orang dokter yang gugur itu berasal dari Sumatera Utara, ini 15 % lo. Jangan main-main. Saya meminta kepada Satgas Penanggulangan Covid 19 untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh khususnya terkait kebijakan dan langkah-langkah aksi kesehatan yang selama ini telah dilakukan," katanya, Selasa (1/9). Hadian yang juga selaku Sekretaris Fraksi PKS ini menyatakan bahwa statemennya itu jangan dianggap sebagai mencari kambing hitam namun evaluasi itu perlu dilakukan agar kita semua tahu dimana letak permasalahannya. "15 dokter telah meninggal di Sumut, ini luar biasa jangan dianggap remeh. Saya fikir kebijakan pemerintah khususnya terkait kebijakan kesehatan perlu dievaluasi mendalam. Apakah SOP penanganan pasien sudah dilaksanakan sepenuhnya di rumah-rumah Sakit dan instalasi kesehatan di Sumut? Bagaimana dengan sarana dan prasarana kesehatan nya apakah sudah memadai atau belum?," ujarnya. Hal ini menurutnya penting mengingat pemerintah telah diberikan kewenangan untuk melakukan refokusing anggaran. Dan secara khusus dalam hal ini, ia mengaku selalu meminta refokusing anggaran tersebut mengutamakan bidang kesehatan. Sebab, hal ini akan berpengaruh besar terhadap perlindungan para medis dalam menangani pasien covid-19. "Tapi yang terjadi kan belanja kesehatan malah minim, yang lebih besar itu bantuan pangan. Seharusnya di awal-awal kasus pemerintah konsentrasi ke belanja kesehatan," sesalnya. Saat ditanya tentang bagaimana postur refocussing tahap kedua, apakah sudah sesuai dengan arahan-arahan Pansus Covid 19 yang pernah diserahkan sebelumnya, politisi PKS ini mengaku belum mendapat informasi tentang itu. "Saya sudah coba hubungi pihak Satgas via Sekda, Kadis Kesehatan dan Kapusdalops nya tapi belum direspon. Saya memang ingin melihat apakah saran-saran Pansus Covid tempoh hari itu diindahkan atau tidak?," pungkasnya.[R]
Wakil Ketua Pansus Covid 19 DPRD Sumatera Utara Ahmad Hadian menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas gugurnya 100 orang dokter akibat covid 19 di Indonesia. Ia meminta kepada Satgas Penanggulangan Covid 19 Sumut segera mengevaluasi kinerjanya. "Saya sangat prihatin atas gugurnya 100 orang dokter kita. Mereka adalah pahlawan kemanusian. Menurut data yang ada 15 orang dari 100 orang dokter yang gugur itu berasal dari Sumatera Utara, ini 15 % lo. Jangan main-main. Saya meminta kepada Satgas Penanggulangan Covid 19 untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh khususnya terkait kebijakan dan langkah-langkah aksi kesehatan yang selama ini telah dilakukan," katanya, Selasa (1/9). Hadian yang juga selaku Sekretaris Fraksi PKS ini menyatakan bahwa statemennya itu jangan dianggap sebagai mencari kambing hitam namun evaluasi itu perlu dilakukan agar kita semua tahu dimana letak permasalahannya. "15 dokter telah meninggal di Sumut, ini luar biasa jangan dianggap remeh. Saya fikir kebijakan pemerintah khususnya terkait kebijakan kesehatan perlu dievaluasi mendalam. Apakah SOP penanganan pasien sudah dilaksanakan sepenuhnya di rumah-rumah Sakit dan instalasi kesehatan di Sumut? Bagaimana dengan sarana dan prasarana kesehatan nya apakah sudah memadai atau belum?," ujarnya. Hal ini menurutnya penting mengingat pemerintah telah diberikan kewenangan untuk melakukan refokusing anggaran. Dan secara khusus dalam hal ini, ia mengaku selalu meminta refokusing anggaran tersebut mengutamakan bidang kesehatan. Sebab, hal ini akan berpengaruh besar terhadap perlindungan para medis dalam menangani pasien covid-19. "Tapi yang terjadi kan belanja kesehatan malah minim, yang lebih besar itu bantuan pangan. Seharusnya di awal-awal kasus pemerintah konsentrasi ke belanja kesehatan," sesalnya. Saat ditanya tentang bagaimana postur refocussing tahap kedua, apakah sudah sesuai dengan arahan-arahan Pansus Covid 19 yang pernah diserahkan sebelumnya, politisi PKS ini mengaku belum mendapat informasi tentang itu. "Saya sudah coba hubungi pihak Satgas via Sekda, Kadis Kesehatan dan Kapusdalops nya tapi belum direspon. Saya memang ingin melihat apakah saran-saran Pansus Covid tempoh hari itu diindahkan atau tidak?," pungkasnya.© Copyright 2024, All Rights Reserved