Sekretaris Nasdem Kota Cirebon, Harry Saputra Gani (HSG) meradang usai tuduhan mahar Rp3,5 miliar untuk mendapatkan nomor urut yang ditujukan ke DPW Nasdem Jawa Barat (Jabar).
Sebelumnya, Ketua DPD Nasdem Indramayu, Yosep Husein Ibrahim memviralkan aksi pengunduran diri karena permintaannya mendapat nomor urut 1 tidak diberikan oleh DPW Nasdem Jabar. Namun, jika meminta nomor urut 2 diharuskan untuk menyiapkan uang Rp3,5 miliar.
HSG mengungkapkan, apa yang dituduhkan Yosep Husein Ibrahim tidak beralasan. Sebab, Nasdem tidak pernah meminta mahar untuk nomor urut kepada caleg yang mengikuti kontestasi Pemilu 2024.
"Saya pastikan, tuduhan itu tidak benar, kami sebagai kader Nasdem merasa difitnah dengan ucapannya terkait mahar Rp3,5 miliar. Dan tidak ada mahar untuk nomor urut," kata HSG seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOLJabar, Selasa, (13/7).
Menurut HSG, Yosep Husein Ibrahim telah menyebarkan berita hoaks yang mencederai nama besar NasDem. Maka dalam waktu dekat, pihaknya akan melaporkan Ketua DPD Nasdem Indramayu ke polisi.
"Kalau mau mundur dari Nasdem, ya mundur saja. Jangan menyebarkan berita hoaks ke masyarakat. Kami tidak terima dan akan membawa masalah ini ke ranah hukum," ungkapnya.
Ramai diberitakan, ratusan kader pengurus mulai dari tingkat DPD, DPC hingga DPRT Partai Nasdem Kabupaten Indramayu melepaskan sejumlah atribut termasuk seragam dan Kartu Tanda Anggota (KTA). Hal itu sebagai bentuk kekecewaan serta mengundurkan diri, lantaran Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Indramayu sebagai bacaleg pada posisi nomor urut 3 di dapil Jabar 8.
© Copyright 2024, All Rights Reserved