PSMS pada tahun 1969 - 1970 adalah "The Dream Team Indonesia" atau karena selain diperkuat anak - anak Medan yang mempunyai skill mumpuni dan yahud. Bisa dikatakan juga pada era itu PSMS Medan menjadi 'Los Galaticos' karena dihuni oleh bintang - bintang sepakbola nasional yang waktu itu dikontrak oleh Pardedetex. Bisa dikatakan, PSMS Medan menjadi
Pardedetex sendiri waktu itu walau profesional namun berkompetisi di kompetisi PSMS.
Bintang - bintang Nasional itu antara lain Soetjipto Soentoro, Sinyo Aliandoe, Iswadi Idris, Judo Hadianto, Muliyadi (Persija), M.Basri (PSM), Abdul Kadir, Jacob Sihasale (Persebaya), Anwar Ujang (Persika) dan Max Timisela (Persib).
Di Pardedetex sendiri ada 3 anak Medan yaitu Sarman Panggabean, Sunarto dan Aziz Siregar walau untuk PSMS Sarman Panggabean dan Sunarto yang menjadi skuad utama.
Skuad Pardedetex ini ditambah dan didukung oleh anak Medan Non Pardedetex antara lain Ronny Pasla, Yuswardi, Tumsila, Zulham Yahya, Ipong Silalahi, Syamsuddin dan dalam momen tertentu ditambah Sukiman dan Nobon.Skuad ini dilatih oleh Ramli Yatim dan E A Mangindaan.Skuad inilah yang sukses membawa PSMS Medan Juara Kejurnas PSSI 1969 dan lolos ke Semifinal AFC Champions Cup 1970 di Teheran Iran.
Skuad ini juga sukses mempersembahkan Medali Emas untuk Tim Sumatera Utara pada PON 1969 di Surabaya. Judo Hadianto dalam diskusi dengan saya beberapa waktu lalu pernah menyebut "Dimana bumi kami pijak disitu langit kami junjung. Dan itulah kenapa kami total membela Pardedetex, PSMS dan Tim Sumut di PON.Bahkan di Final PON kami sempat baku hantam ketika bertanding dengan DKI Jakarta".
Inilah skuad terbaik PSMS dalam sejarah sepakbola Indonesia. Horas dan Jayalah PSMS Medan kebanggan kami.
Penulis adalah pecinta dan pemerhati PSMS Medan
© Copyright 2024, All Rights Reserved