Kudeta terhadap kursi Ketua Umum Partai Demokrat menjadi salah satu aksi politik untuk mencegah bonus elektoral yang mengarah pada partai tersebut.
Hal ini menjadi salah satu analisis yang mencuat atas isu kudeta terhadap jabatan yang kini ada dalam genggaman Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut.
"Ini bisa jadi untuk menahan Partai Demokrat untuk leading. Demokrat punya kans menjadi partai berkuasa," kata analis politik, Pangi Syarwi Chaniago dalam diskusi dengan thema "Politik Belah Bambu Menyasar Partai Demokrat" yang digelar oleh Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (2/2).
Dijelaskan Pangi, Partai Demokrat dan PKS yang kini sama-sama sebagai oposisi memiliki kans besar untuk terus menjadi partai yang berkuasa. Namun demikian Partai Demokrat lebih diuntungkan mengingat sejarah menuliskan partai ini pernah berkuasa selama dua periode pemerintahan saat SBY menjabat Presiden RI.
"Ketika kepercayaan masyarakat redup terhadap partai yang berkuasa saat ini, maka yang mendapat bonus elektoral itu adalah Demokrat," pungkasnya.
Hal inilah yang menurutnya menjadi salah satu analisis logis dibalik isu kudeta terhadap kursi Ketua Umum Partai Demokrat tersebut.
"Artinya jika tidak dipimpin lagi oleh AHY, maka kemungkinan kedepan elektabilitas Partai Demokrat tidak akan seperti ini lagi. Dan potensi untuk mendapatkan bonus elektoral itu tidak membuat Demokrat berkuasa lagi," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved