Tim ahli di Norwegia telah menemukan penyebab munculnya efek samping serius setelah divaksinasi dosis AstraZeneca pada beberapa kasus di Eropa.
- Sofyan Tan Serahkan Mesin PCR Ke RS USU
- Kasus Cacat Monyet Masih Nihil, Ketua TP PKK Sumut Ingatkan Tetap Waspada
- Musa Rajekshah: Penurunan Angka Stunting Pekerjaan Mulia
Baca Juga
Menurut para ahli, vaksin tersebut memicu reaksi kekebalan yang kuat yang mengarah pada kombinasi langka dari pembekuan darah dan jumlah trombosit yang rendah.
"Penyebab kondisi pasien kami sekarang telah ditemukan," kata kepala dokter dan profesor di Rumah Sakit Rikshospitalet Pål Andre Holme, seperti dikutip Sputnik, Jumat (19/3).
Beberapa waktu lalu, Norwegia melaporkan tiga tenaga kesehatannya dirawat di Rikshopitalet karena pembekuan darah yang parah setelah divaksinasi. Bahkan, pembekuan darah terjadi di seluruh tubuh mereka, seperti di perut dan otak.
Selain itu, mereka juga mengalami pendarahan dan memiliki jumlah trombosit yang rendah. Salah seorang meninggal pada Senin (15/3), tak lama setelah dia dirawat.
"Saya tidak melihat alasan lain selain karena vaksinlah yang memicunya. Kami memiliki teori bahwa ini adalah reaksi kekebalan yang kuat yang kemungkinan besar muncul setelah vaksin dan sekarang sampai pada kesimpulan bahwa memang demikian," jelas Holme.
Holme mengatakan, pembekuan darah dapat terjadi ketika antibodi spesifik melawan trombosit.
“Kami mengambil vaksin untuk mendapatkan tanggapan kekebalan terhadap apa yang harus kami lindungi. Kemudian Anda mengembangkan, antara lain, antibodi. Beberapa antibodi kemudian dapat bereaksi sehingga mengaktifkan trombosit, seperti dalam kasus ini, dan menyebabkan pembekuan darah," terangnya.
Penemuan dari tim ahli Norwegia itu bertentangan dengan kesimpulan dari European Medicines Agency (EMA) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Keduanya menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca aman dan memiliki lebih besar manfaat daripada risikonya.
Kasus pembekuan darah usai divaksinasi membuat 20 negara menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca.
Namun, sejumlah negara seperti Jerman, Prancis, hingga Italia mengumumkan akan kembali memulai vaksinasi dengan AstraZeneca atas anjuran EMA dan WHO.
- Semangati Anggota, Kapolres Asahan: Tugas Adalah Ibadah, Mari Kita Laksanakan Dengan Ikhlas
- Vaksinasi Covid-19 di Sumut Dosis I Capai 91,61 Persen dan Dosis II 68,78 Persen
- Percepat Vaksinasi Covid-19, Gubernur Edy Kunjungi Nias bersama Pangdam dan Kapolda