Warga Mandailing Natal (Madina) meminta agar pemerintah daerah dan DPRD Mandina membentuk tim investigasi terkait kebocoran gas PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) yang menyebabkan 5 orang meninggal dunia.
Ahmad Fauzan salah seorang perantau dari Mandailing Natal yang juga ketua penelitian, pengembangan dan pelatihan Lembaga Pengawas Kinerja Aparatur Negara (LPKAN) Sumatera Utara, meminta kepada pemerintah Mandailing Natal agar memberhentikan aktivitas PT. SMGP.
"Kejadian ini harus di usut tuntas untuk mengetahui apa sebenarnya penyebab terjadinya kebocoran gas di PT. SMGP dan juga mengungkap persoalan yang sebenar-benarnya tanpa ada yang di tutup-tutupi," katanya kepada Kantor Berita RMOLSumut, Selasa (26/1).
Jika ini benar akibat kelalaian pekerja kata Fauzan, hal ini berarti PT SMGP tidak bekerja sesuai SOP yang ada.
"Pemkab tidak boleh tinggal diam, Pemkab harus mengambil langkah-langkah tegas untuk menghentikan aktifitas PT SMGP untuk sementara," jelasnya.
Fauzan juga meminta DPRD dan Pemkab Madina membentuk tim investigasi dan menindak tegas PT SMGP baik itu berupa pencabutan izin perusahaan apabila terbukti.
"PT. SMGP harus membayar ganti rugi atas semua korban akibat kelalaian dan DPRD beserta Pemkab Madina harus segera bentuk tim investigasi," tegasnya.
Pria kelahiran Madina ini juga mengingatkan pernyataan ketua DPRD Madina yang menyatakan "Tidak ada satupun perusahaan di Madina yang tidak bermasalah", dari pernyataan tersebut dia meminta langkah-langkah tegas harus segera diambil Pemkab agar tidak terjadi hal serupa baik oleh PT SMGP maupun perusahaan lain yang beroperasi di Madina.
"Keselamatan Rakyat jauh lebih penting daripada kerugian materi, PT. SMGP harus bertanggung jawab penuh terhadap keluarga korban jiwa dan juga korban lainnya, karena diduga hal ini diakibatkan oleh kelalaian perusahan dalam bekerja yang pada akhirnya menimbulkan jatuhnya korban," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved