Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah menghadiri peringatan Haul ke-84 Tuan Guru Air Hitam Syekh H Abdul Qodir Lahum di Komplek Pemakaman Tuan Guru Air Hitam, Dusun Air Hitam Desa Kelapa Sebatang Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) , Senin (31/8). Dalam sambutanya, Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck mengungkapkan, perjalanannya kali ini sangat berkesan dan penuh perjuangan. Perjalanan dari Aek Kanopan menuju lokasi Makam Tuan Guru Air Hitam memakan waktu sekitar empat jam dengan jarak tempuh 50 km. Hal ini, kata Ijeck, disebabkan infrastruktur jalan yang kerusakannya cukup parah. Diakuinya, perjalanan ini sekaligus untuk melihat kondisi jalan bersama Bupati Labura Khairuddin Syah. “Tadi sepanjang jalan tak sampai-sampai. Lihat waktu, sudah dua jam, tak sampai juga. Awalnya satu mobil dengan Pak Bupati, saya nyetir sendiri. Udah dua jam setengah, tak juga sampai, akhirnya saya gantian, driver yang bawa. Kilometer mobil masih menunjukan sekitar 35 km. Jalannya pun bukan enak. Masih enak lagi tadi naik sampan. Naik mobil tadi terguncang-guncang kali. Tapi saya yakin, Allah menakdirkan kehadiran kami di sini pasti Allah punya tujuan,” ujar Ijeck, yang disambut riuh tangan masyarakat yang hadir. Untuk itu, Ijeck meminta kepada Bupati Labura segera berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut. “Pertama tadi saya ngomong sama Pak Bupati, bagaimana jalan ini. Kata beliau, tak sanggup Pemkab untuk memperbaiki jalan ini. Saya bilang tadi langsung sama Kadis Bina Marga Sumut bagaimana caranya. Kalau pun uang tak cukup, kami cobalah nanti untuk sampaikan ke Gubernur Sumut supaya disampaikan ke Kementerian Pekerjaan Umum agar bisa bantu jalan ini. Mohon bantu doa bapak ibu sekalian,” jelas Ijeck. Dirinya menambahkan, agar Bupati Labura bisa segera mengirimkan surat kepada Gubernur Sumut terkait permohonan perubahan status jalan menjadi jalan provinsi. Supaya perbaikan jalan ini bisa dilakukan Pemprov Sumut dan diusulkan ke Kementerian Pekerjaan Umum. “Kalau dari bupati saja tak bisa ini. Semoga cepat bisa kita perbaiki,” jelas Ijeck. Dari penjelasan Tuan Guru Air Hitam Hasan Maksum, Ijeck bisa membayangkan bagaimana dulu beliau membuka Dusun Air Hitam ini, melihat kondisi medan yang lumayan berat. “Tadi disampaikan juga bagaimana Tuan Guru Air Hitam pertama Syekh H Abdul Qodir Lahum membuka daerah ini 84 tahun yang lalu. Saya bayangkan, sekarang ini sudah ada jalan, kita mikir tak sampai-sampai, bagaimanalah orangtua kita dulu membuka daerah ini. Sekarang ada jalan, kalau dulu tak ada. Masya Allah, luar biasa Tuan Guru ini,” ujar Ijeck. Untuk itu, perjuangan Tuan Guru Air Hitam, menurut Ijeck harus diingat dengan baik melalui peringatan haul ini. "Kita hadir untuk memperingati Haul ke-84 Tuan Guru kita Syekh Abdul Qodir Lahum. Haul ini sebenarnya bukanlah pesta-pesta. Kalau Tuan Guru kita mengadakan haul niatnya beramai-ramai kita berdzikir, berdoa, meminta kepada Allah diberikan kelapangan di alam barzah sana tuan guru kita. Insya Allah doa kita sampai,” ujar Ijeck. Di hadapan Tuan Guru Air Hitam dan masyarakat, Wagub juga meminta agar ikut mendoakan Pemprov Sumut dan Kabupaten Labura khususnya. “Doakan Gubernur kita Bapak Edy Rahmayadi, saya, Bapak Anggota DPRD Sumut, Bapak Bupati, saling doa mendoakan, agar kiranya waktu yang diberikan di dunia ini dalam kehidupan ini bisa bermanfaat untuk anak cucu saudara dan masyarakat kita semua. Kita bangun ukhuwah Islamiyah kita, semakin erat semakin baik. Kita tunjukkan bahwa kita umat Islam adalah umat yang rahmatan lilalamin,” tutup Ijeck.[R]
Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah menghadiri peringatan Haul ke-84 Tuan Guru Air Hitam Syekh H Abdul Qodir Lahum di Komplek Pemakaman Tuan Guru Air Hitam, Dusun Air Hitam Desa Kelapa Sebatang Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) , Senin (31/8). Dalam sambutanya, Musa Rajekshah yang akrab disapa Ijeck mengungkapkan, perjalanannya kali ini sangat berkesan dan penuh perjuangan. Perjalanan dari Aek Kanopan menuju lokasi Makam Tuan Guru Air Hitam memakan waktu sekitar empat jam dengan jarak tempuh 50 km. Hal ini, kata Ijeck, disebabkan infrastruktur jalan yang kerusakannya cukup parah. Diakuinya, perjalanan ini sekaligus untuk melihat kondisi jalan bersama Bupati Labura Khairuddin Syah. “Tadi sepanjang jalan tak sampai-sampai. Lihat waktu, sudah dua jam, tak sampai juga. Awalnya satu mobil dengan Pak Bupati, saya nyetir sendiri. Udah dua jam setengah, tak juga sampai, akhirnya saya gantian, driver yang bawa. Kilometer mobil masih menunjukan sekitar 35 km. Jalannya pun bukan enak. Masih enak lagi tadi naik sampan. Naik mobil tadi terguncang-guncang kali. Tapi saya yakin, Allah menakdirkan kehadiran kami di sini pasti Allah punya tujuan,” ujar Ijeck, yang disambut riuh tangan masyarakat yang hadir. Untuk itu, Ijeck meminta kepada Bupati Labura segera berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut. “Pertama tadi saya ngomong sama Pak Bupati, bagaimana jalan ini. Kata beliau, tak sanggup Pemkab untuk memperbaiki jalan ini. Saya bilang tadi langsung sama Kadis Bina Marga Sumut bagaimana caranya. Kalau pun uang tak cukup, kami cobalah nanti untuk sampaikan ke Gubernur Sumut supaya disampaikan ke Kementerian Pekerjaan Umum agar bisa bantu jalan ini. Mohon bantu doa bapak ibu sekalian,” jelas Ijeck. Dirinya menambahkan, agar Bupati Labura bisa segera mengirimkan surat kepada Gubernur Sumut terkait permohonan perubahan status jalan menjadi jalan provinsi. Supaya perbaikan jalan ini bisa dilakukan Pemprov Sumut dan diusulkan ke Kementerian Pekerjaan Umum. “Kalau dari bupati saja tak bisa ini. Semoga cepat bisa kita perbaiki,” jelas Ijeck. Dari penjelasan Tuan Guru Air Hitam Hasan Maksum, Ijeck bisa membayangkan bagaimana dulu beliau membuka Dusun Air Hitam ini, melihat kondisi medan yang lumayan berat. “Tadi disampaikan juga bagaimana Tuan Guru Air Hitam pertama Syekh H Abdul Qodir Lahum membuka daerah ini 84 tahun yang lalu. Saya bayangkan, sekarang ini sudah ada jalan, kita mikir tak sampai-sampai, bagaimanalah orangtua kita dulu membuka daerah ini. Sekarang ada jalan, kalau dulu tak ada. Masya Allah, luar biasa Tuan Guru ini,” ujar Ijeck. Untuk itu, perjuangan Tuan Guru Air Hitam, menurut Ijeck harus diingat dengan baik melalui peringatan haul ini. "Kita hadir untuk memperingati Haul ke-84 Tuan Guru kita Syekh Abdul Qodir Lahum. Haul ini sebenarnya bukanlah pesta-pesta. Kalau Tuan Guru kita mengadakan haul niatnya beramai-ramai kita berdzikir, berdoa, meminta kepada Allah diberikan kelapangan di alam barzah sana tuan guru kita. Insya Allah doa kita sampai,” ujar Ijeck. Di hadapan Tuan Guru Air Hitam dan masyarakat, Wagub juga meminta agar ikut mendoakan Pemprov Sumut dan Kabupaten Labura khususnya. “Doakan Gubernur kita Bapak Edy Rahmayadi, saya, Bapak Anggota DPRD Sumut, Bapak Bupati, saling doa mendoakan, agar kiranya waktu yang diberikan di dunia ini dalam kehidupan ini bisa bermanfaat untuk anak cucu saudara dan masyarakat kita semua. Kita bangun ukhuwah Islamiyah kita, semakin erat semakin baik. Kita tunjukkan bahwa kita umat Islam adalah umat yang rahmatan lilalamin,” tutup Ijeck.© Copyright 2024, All Rights Reserved