Munas Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) menghasilkan 9 orang presidium MN KAHMI periode 2022-2027.
Nama-nama yang terpilih menjadi presidium itu sendiri memunculkan kekecewaan dari tokoh senior. Salah satunya yakni Nazaruddin Nasution yang menyesalkan presidium didominasi oleh politisi.
"KAHMI memiliki jaringan yang sangat luas. Bukan hanya menghimpun para politisi, tetapi juga akademisi, birokrat, serta praktisi dan pengusaha," ujar Nazaruddin kepada wartawan, Senin (28/11).
Menurut mantan Sekjen HMI itu, dominannya politisi dalam presidium itu menunjukkan KAHMI yang seharusnya menjadi wadah akademisi, berubah menjadi penggalangan politik.
"KAHMI sebagai wadah intelektual Muslim telah menjadi arena pertarungan politik menjelang tahun 2024, yaitu tahun politik yang diperkirakan akan menentukan masa depan Indonesia," tuturnya.
Musyawarah Nasional (Munas) XI KAHMI berhasil memilih sembilan orang anggota presidium periode 2022-2027. Mereka terpilih dari 38 nama calon presidium yang ditetapkan pimpinan sidang dan disepakati peserta munas.
Pemilihan diikuti 511 peserta penuh dari majelis wilayah, majelis daerah dan majelis perwakilan luar negeri. Pemilihan dilaksanakan dengan menggunakan sistem elektronik.
Dilihat dari komposisi nama-nama yang terpilih, presidium KAHMI 2022-2027 didominasi politikus atau kader partai politik.
Ke-9 nama tersebut adalah Ahmad Doli Kurnia (Golkar) dengan 417 suara; Ahmad Yohan (PAN) 343 suara; Herman Khaeron (Demokrat) 318 suara,;Saan Mustopa (Nasdem) 316 suara; M. Rifqinizamy Karsayuda (PDIP) 311 suara; Abdullah Puteh (anggota DPD dari Aceh) 295 suara; Romo H.R. Muhammad Syafii (Gerindra) 290 suara; Zulfikar Arse Sadikin (Golkar) 284 suara; dan Sutomo 278 suara.
© Copyright 2024, All Rights Reserved