Sosok antikorupsi belakangan menjadi kriteria yang diinginkan rakyat dunia terhadap pemimpinnya.
Terbaru, sosok tersebut dipilih rakyat Korea Selatan saat memilih Yoon Suk-yeol sebagai presiden baru Republik Korea.
Sosok antikorupsi juga menjadi kriteria yang sangat diperhitungkan bagi masyarakat Indonesia, mengingat kasus korupsi seakan menjamur. Banyak pejabat negara berakhir di jeruji besi akibat perilaku rasuah.
Di Tanah Air, sosok tersebut ada pada Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri. Di tangan Firli, banyak para pejabat negara yang diproses hukum, mulai dari pimpinan DPR RI, Menteri kabinet Joko Widodo, hingga para kepala daerah.
Jika berkaca pada hasil Pilpres Korea Selatan yang memilih Yoon Suk-yeol yang berlatar belakang sebagai mantan Jaksa Agung, kans kemenangan Firli Bahuri cukup terbuka untuk Pilpres 2024.
Apalagi, Firli berstatus langsung membawahi lembaga hukum bidang pemberantasan korupsi.
"Firli sebenarnya jauh lebih berpeluang dibanding Yoon Suk di Korsel," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPO), Dedi Kurnia Syah kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Sabtu (12/3/2022).
Namun Dedi berujar, saat ini karakter pemilih di Korsel berbeda dengan Indonesia. Boleh jadi, karakter pemilih di Indonesia belum menjadikan hasil kinerja sebagai acuan untuk memilih figur capres.
"Masih ada dominasi kesukaan sebagai pengaruh keterpilihan, dan faktor keterusungan Parpol," kata Dosen Universitas Telkom ini.
Faktor inilah yang harus diperhatikan Firli jika ingin maju di Pilpres 2024. Apalagi pemilihan presiden di Indonesia mengharuskan untuk diusung partai politik.
Firli, kata Dedi Kurnia, harus terus bersikeras untuk mengerek elektabilitasnya jika ingin menjadi Presiden 2024. Sebab itu tadi, pemilih di Korsel beda dengan Indonesia.
"Dalam konteks peluang, Firli punya peluang di Pilpres selama memenuhi syarat administratif politik," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved