Berita mengejutkan datang dari jajaran PBSI Kota Medan.
Kepengurusan Pengkot PBSI Kota Medan dibawah kepemimpinan Ketua Ali Yusran Gea dan Sekum Ahmad Haswin tiba-tiba dinonaktifkan oleh pengurus PBSI Sumatera Utara.
Beberapa petinggi dari PBSI Sumut yang dikonfirmasi membenarkan hal tersebut namun tidak bersedia memberikan penjelasan rinci mengenai alasannya.
Sedangkan, Ketua PBSI Medan, Ali Yusran Gea yang dikonfirmasi mengenai hal tersebut hanya memberikan tanggapan ringan. Namun menurutnya, sikap dari PBSI Sumut tersebut menunjukkan arogansi dalam memimpin induk organisasi olah raga.
"Sikap PBSI Sumut sangat arogan dan secara moral sangat merugikan warga PBSI," katanya, Jumat (8/10/2021).
Ali Yusran menjelaskan, PBSI merupakan organisasi induk cabang olah raga yang mempunyai aturan sebagaimana yang tercantum dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART). Namun, hal ini menurutnya terkesan diabaikan oleh pengurus PBSI dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang didasarkan pada kepentingan sepihak.
"Ini sangat kacau, AD/ART tidak berguna lagi. PBSI ini dibuat seperti perusahaan pribadi," ujarnya.
Ditanya mengenai apakah hal ini berkaitan dengan tingginya kontestasi bursa calon ketua jelang pelaksanaan Musyawarah Provinsi (Musprov) PBSI Sumatera Utara, Ali Yusran mengaku tidak menampik kemungkinan adanya keterkaitan dengan hal tersebut. Namun menurutnya, sikap memimpin organisasi olah raga seperti ini tidak pantas.
"Harus dilawan sikap-sikap arogan seperti ini," tegasnya.
Diketahui kepengurusan PBSI Medan dibawah kepemimpinan Ketua Ali Yusran Gea dan Sekretaris Ahmad Haswin terbentuk atas hasil Muskot yang telah diadakan di Aula Gedung PBSI Sumut pada 19 April 2021 lalu. Sejak terbentuk, kepengurusan ini langsung melakukan berbagai kegiatan seperti kunjungan ke sejumlah klub yang terdaftar di PBSI Kota Medan untuk melakukan verifikasi kepengurusan pada setiap klub yang ada.
© Copyright 2024, All Rights Reserved