Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi memilih tidak membaca sambutan tertulis yang tersedia pada saat pelantikan 6 kepala daerah hasil Pilkada Serentak 2020 yang digelar pagi tadi, Jumat (26/2). Ia beralasan sambutan itu tidak mewakili pesan-pesan yang harus ia sampaikan kepada para kepala daerah.
"Mohon maaf saya tidak baca amanah, karena hanya ucapan selamat. Tak diucapkan pun ini semoga saudara bisa melaksanakan tugas," katanya saat memberikan sambutan.
Edy Rahmayadi justru memilih menyampaikan beberapa hal yang menurutnya lebih penting dibanding hanya ucapan selamat. Beberapa hal yang ditekankannya yakni loyalitas sebagai kepala daerah. Dalam hal ini, ia meminta agar seluruh kepala daerah menunjukkan loyalitasnya kepada pimpinan secara berjenjang baik kepada gubernur maupun kepada presiden.
Kemudian pentingnya untuk bekerjasama dengan seluruh pihak yang mendukung jalannya tata kelola pemerintahan.
"Demokrasi kita adalah langsung. One man one vote yang berarti keputusan mutlak sebenarnya ada ditangan rakyat. Parlemen hanya membaca dan mengesahkan, jadi segera setelah pelantikan ini anda 'balik kanan' dan segera lakukan konsolidasi," ungkapnya.
Pesan terakhir Edy yakni agar seluruh kepala daerah yang baru dilantik agar menyudahi berbagai iklim kompetisi yang terjadi pada pilkada 2020.
"Hentikanlah seluruh kontestasi itu, tidak ada lagi fitnah memfitnah. Tuhan akan melindungi anda semua jika anda benar-benar jujur, berani, tulus dan ikhlas. Itulah Sumut yang bermartabat," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved