Surati Kapolda Sumut, Warga Asal Nias Minta Oknum Ketua DPRD Nias Diperiksa Terkait Dugaan Perjudian

Seorang warga asal Nias berinisial YZ mendatangi Markas Polda Sumatera Utara di Jalan Medan-Tanjung Morawa, Selasa (19/7/2022).

Kedatangan warga asal Kecamatan Mandrehe Barat tersebut untuk mengadukan oknum Ketua DPRD Nias AL yang menjadi viral setelah video rekaman aktifitas berjudinya beredar di masyarakat.

YZ datang ke Polda Sumatera Utara dan langsung menyerahkan suratnya kepada pihak Setum Polda Sumut.

Dalam surat yang dibawanya ke Polda Sumut, ia merinci alasannya hadir yakni untuk melaporkan Ketua DPRD Kabupaten Nias AL kepada pihak kepolisian.

Berikut isi surat yang diserahkannya kepada pihak Polda Sumut tersebut.

Bahwa lembaga DPRD adalah merupakan lembaga terhormat sebagai salah satu Institusi Lembaga Negara (Legislatif). Sebagai lembaga negara tentunya harus memberikan teladan dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tidak terlepasd ari tujuan pemerintahan dalam hal memberantas Tindak Pidaa Perjudian di kalangan masyrakat. Perjudian merupakan salah satu penyakit masyarakat yang mestinya mendapat perhatian khusus dari pemerintah penegak hukum (kepolisian RI) untuk diberantas.

Bahwa adapun Tindak Pidana Perjudian yang terjasi sekitar bulan Februari 2022 bertempat di ruang Kantor DPRD Kabupaten Nias yang didiuga terlihat langsung sebagai aktor perjudian tersebut dilakukan oelh saudara Alinuru Laooli alias Ama Juang dan kawan-kawan.

Untuk memperkuat pengaduan ini, sebagai bukti saya lampirkan gambar atau foto sewaktu AL sedang bermain judi disertai foto uang diatas meja sebagai taruhan. Selain itu saya juga melampirkan foto link berita yang telah memberitakan peristiwa tersebut.

Karena itu kami mohon kepada yang terhormat Bapak Kapolda Sumateara Utara untuk melakukan penyelidikan dan memanggil AL untuk dimintai keterangan dan klarifikasi terhadap peristiwa tindak pidana perjudian tersebut.

Diberitakan sebelumnya video dugaan oknum Ketua DPRD Kabupaten Nias sedang berjudi menggunakan kartu beredar. Pada meja mereka juga terlihat beberapa lembaran uang nominal Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu yang diduga sebagai taruhannya. AL sendiri yang dikonfirmasi tidak memberikan jawaban meski pun sudah membaca pesan yang disampaikan oleh redaksi.