"Roh Penunggu" Sinabung Mau Dipindah ke Laut, Mpuh: Itu Pelecehan Pada Leluhur Kami!

Mpuh Sembiring bersama Terkelin Brahmana beberapa waktu lalu/Ist
Mpuh Sembiring bersama Terkelin Brahmana beberapa waktu lalu/Ist

Sebagai orang Karo yang menyandang marga asal Guru Kinayan, kita layak tersinggung dan marah atas pernyataan Hendro Saputro yag menyatakan akan memindahkan mahluk tak nampak di seputaran Sinabung ke laut.


Hal itu disampaikan Soraya Putra alias Mpuh Sembiring Gunung Kinayan ketika mengemukakan alasan kemarahannya atas klaim sepihak yang dilakukan Hendro sebagai Juru Kunci Gunung Sinabung.

"Sebagai anak Guru Kinayan yang berada persis di kaki Sinabung, saya marah. Karena yang saya pahami, maksud dia (Hendro) memindahkan yang tak nampak itu, ya memindahkan leluhur kami yang sudah sekian generasi hidup dan mati di sini," kata Mpuh.

Pernyataan Hendro yang disampaikan lewat Youtube oleh pemilik akun atas nama Tabib Hendro Saputro-Pengobatan Alternatif 16 Desember 2020 itu menurut Mpuh bukan hanya sekadar klaim, tetapi juga merendahkan leluhurnya.

"Ini pelecehan, merendahkan leluhur kami, karena kesannya, erupsi Sinabung yang hingga kini masih terjadi, disebabkan oleh leluhur kami. Sehingga layak bagi roh-roh yang tak nampak itu untuk dipindahkan ke laut," kata Mpuh.

Dikatakan Mpuh, jauh sebelum kasus pelanggaran UU ITE yang menyeretnya ke kursi pesakitan seperti sekarang, dirinya mencoba menjalin kontak dengan Hendro untuk meluruskan pemahaman tentang Sinabung dan budaya Karo.

"Ada yang perlu diluruskan dari pernyataan beliau yang ditayangkan di Youtube itu. Pemahaman tentang juru kunci, roh-roh yang mendiami Sinabung dan akan membuangnya ke laut, akan mendistorsi nilai-nilai yang selama ini kami pahami dari warisan leluhur," kata Mpuh dengan mata berkaca-kaca.

"Saya hanya ingin berdialog dan mengajak Hendro untuk menyudahi cerita juru kunci Sinabung. Tapi dia menyiapkan pengadilan untuk saya. Saya tak kenal dengan Hendro sebelumnya. Saya tak berniat menghina dan menghujat. Saya sangat emosi, ketika dia tak mau berdialog," demikian Mpuh.