Kota Parapat dengan Amenitas Danau Toba adalah paket wisata yang selalu menarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara. Namun kini keindahan Danau Toba semakin eksotik dan dapat semakin kuat diingat sebagai kesan indah bagi wisatawan setelah menikmati trek sepeda gunung yang melintasi hamparan persawahan dan susur sungai menuju air terjun yang berada di desa Pardomuan Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba, dimana potensinya masih alamiah karena belum terekspos secara luas. Keindahan alam Desa Pardomuan Ajibata yaitu sungai, sawah dan air terjun.
Saat ini Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pardomuan Ajibata sangat mendambakan adanya sentuhan kerjasama dengan berbagai pihak yang concern atas pengembangan amenitas susur sungai dan agrowisata agar nantinya terbangun BIMDes yang secara berkelanjutan mengelola destinasi wisata alam tersebut. Karena itu tim kegiatan pengabdian masyarakat Universitas Sumatera Utara yang terdiri dari Drs. Henry Sitorus, MSi yang didampingi oleh anggota Drs. Junjungan SBP Simanjuntak, MSi, dengan adanya pembiayaan Talenta, telah melakukan kegiatan penguatan kapasitas Pokdarwis Pardomuan Ajibata dengan mengedepankan beberapa metoda, diantaranya: pendampingan untuk penguatan organisasi kelompok, pelatihan untuk prilaku masyarakat yang melayani secara paripurna kehadiran wisatawan yang mengunjungi amenitas agrowisata dan susur sungai di Desa Pardomuan, serta adanya transfer pengetahuan pertanggunjawaban neraca keuangan, serta pelatihan etos kerja wisata pelaku layanan wisata guna selalu melestarikan tradisi kegotong-royongan masyarakat dalam berbagai event-event wisata yang akan diselenggarakan secara terjadwal.
Kegiatan pendampingan tersebut terdukung oleh potensi geografis dan topografi Desa Pardomuan Ajibata Horsik yang sebagian besar wilayahnya berada di lereng perbukitan Kaldera Danau Toba. Sungai Sijambur yang mengalir jauh dengan air yang jernih, terkombinasi dengan hamparan persawahan yang menghijau, serta kuatnya motivasi sang Kepala Desa Tambatua Sirait untuk inovasi bahan baku bamboo yang dimanfaatkan sebagai bahan material sarana bangunan pesinggahan, saung dan dangau yang akan dikonstruksi secara vernakuler untuk mendukung kelengkapan berbagai sarana di lokasi tujuan wisata alternatif leren perbukitan Danau Toba.
Ketua Tim Pengabdi Henry Sitorus berujar“ Manakala secara partisipatif berbagai pemangku kepentingan kepariwisataan Danau Toba yang intens mendukung dengan beragam bentuk bantuan maka destinasi wisata di Desa Pardomuan mampu menjadi alernatif dan penambah lama tinggal wisatawan domestic dan mancanegara. Tujuan akhir dari kegiatan pengabdian yang dilakukan secara berkelanjutan dan terencana dengan berbagai program pendukungnya, maka akan memiliki manfaat bagi meningkatnya penadapatan ekonomi masyarakatnya yang menjadikan pembentukan BUMDes kepariwistaan adalah suatu keharusan”.
Selain itu, wujud modal sosial masyarakat berupa perilaku kearifan lokal yang termaktub dalam berbagai ikhtiar semangat kegotong-royongan yang masih eksis dan potensial dikembangkan secara rutin di zaman disruptif saat ini, akan mampu mengefisienkan pembiayaan dan upah untuk pembangunan infrastruktur desa dan sarana pendukung kepariwisataan kekinian. Ide awal penguatan kapasitas Pokdarwis dan pengembangan BUMDes Desa Pardomuan adalah bersumber dari inisiatif Wahyu Abdillah, seorang arsitek Fakultas Teknik USU yang berikhitiar mengemas bambu sebagai bahan baku bangunan yang durabel. Dalam melakukan kegiatan edukasi dan transfer ketrampilan, tim pengabdian mengikutsertakan 4 (empat) orang mahasiswa untuk belajar memahami entitas masyarakat secara langsung yang memiliki energi kreativitas dalam mengembangkan kepariwisataan yang sangat membantu narasumber dalam mentransfer ilmu pengolahan bambu (pengawetan) sediaannya melimpah di lokasi tersebut. Oleh BUMDes Desa Pardomuan, cita-cita Kepala Desa Tambatua Sirait dan L. Gurning yang menjabat sebagai Ketua, akan dapat diwujudkan adanya sumber mata pencaharian alternative, selain bertani dan masyarakat berladang.
Ketika kunjungan wisata telah intens, maka manfaat langsung pendidikan dan latihan manajemen layanan wisata merupakan agenda prioritas pada kegiatan pengabdian lanjutan yang luarannya adalah pengorganisasian kelompok sadar wisata Pardomuan yang memiliki perilaku dan karakter yang sesuai dengan langgam 10 Pesona Wisata. Sehingga dalam 5 (lima) tahun ke depan, dampak sosial ekonomi yang dirasakan masyarakat (lokal) secara langsung dan tidak langsung dapat diperoleh dengan partisipasi aktif masyarakat Desa Pardomuan dalam mengembangkan usaha wisata, menggali potensi sumber daya manusia dan kearifan lokal lainnya yang secara mandiri selalu berbasis prakarsa lokal. Kegiatan ini pada akhirnya memiliki luaran eksisnya kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang berkapasitas konitinu dan kreatif mengelola BUMDes Desa Pardomuan. Dalam tataran ilmiah, laporan hasil pengabdian ini cukup berpotensi untuk penerbitan artikel di jurnal Nasional dan Internasional yang bereputasi.***
Penulis adalah Pemerhati Sosial Kemasyarakatan
© Copyright 2024, All Rights Reserved