Dukungan menolak pemindahan Ibukota Negara ke Kalimantan Timur sudah menembus 11 ribu dukungan.
Dukungan ini terlihat diberikan atas petisi penolakan pemindahan Ibukota Negara ke Kalimantan Timur bertajuk "Dukung Suara Rakyat: Pak Presiden, 2022-2024 Bukan Waktunya Memindahkan Ibukota" yang diunggah di laman change.org
Jumlah dukungan tersebut meningkat drastis jika dibandingkan dengan hari sebelumnya di jam yang sama. Pada Minggu (6/2) pagi, jumlah pendukung petisi yang diinisiasi puluhan tokoh ini didukung sekitar 8 ribu orang.
Petisi ini tercatat diorganisir oleh CEO sekalgus Co-Founder Narasi Institute Achmad Nur Hidayat. Tak hanya itu, petisi ini ternyata diinisiasi oleh ke-45 tokoh nasional sejak tiga hari lalu.
Beberapa nama inisiator yang sudah akarab dikenal publik di antaranya Prof. Dr. Sri Edi Swasono, Prof. Dr. Azyumadri Azra, Prof. Dr. Din Syamsuddin, Prof. Dr. Busyro Muqodas, Prof. Dr. Nurhayati Djamas, Prof. Dr. Daniel Mihammad Rasyied, Dr. Anwar Hafid, dan Faisal Basri.
Selain itu, ada nama Mayjen (Purn) Deddy Budiman, Muhammad Said Didu, Anthony Budiawan, Zaenal Arifin Hosein, dan sejumlah aktivis serta akademisi lainnya.
Bahkan salah satu inisiator petisi, M. Hatta Taliwang menyebut jika petisi tersebut tembus lebih dari 10 ribu dukungan, maka pihaknya akan berkirim surat kepada Presiden Joko Widodo dan ditembuskan kepada DPR RI dan Kementerian/Lembaga terkait.
"Ya barangkali nanti saya usulkan di angka 10 ribu sudah bolehlah kita bersurat resmi. Tergantung kesepakatan dengan kawan-kawan inisiator," kata Hatta kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu kemarin (6/2).
© Copyright 2024, All Rights Reserved