Menurutnya, urusan koalisi tak bisa dibahas hanya satu atau dua pimpinan partai politik. Terlebih, koalisi pengusung Jokowi-Maruf diisi oleh banyak partai politik besar.
\"Koalisi pasca pilpres, fatsunnya harus dibahas bersama antara Presiden dengan seluruh ketua umum koalisi,\" lanjutnya.
Di sisi lain, soal rencana pertemuan Mega-Prabowo, Hasto menyebut tak akan jauh dari pembahasan aspek mendasar, yakni persahabatan antarpemimpin meski dalam kesempatan tertentu memiliki perbedaan pandangan politik.
Soal waktu dan tempat pertemuan, pihaknya belum menentukan.
\"Tentang kapan dan di mana pertemuan itu akan kami informasikan lebih lanjut,\" tutupnya.[top]" itemprop="description"/>
Menurutnya, urusan koalisi tak bisa dibahas hanya satu atau dua pimpinan partai politik. Terlebih, koalisi pengusung Jokowi-Maruf diisi oleh banyak partai politik besar.
\"Koalisi pasca pilpres, fatsunnya harus dibahas bersama antara Presiden dengan seluruh ketua umum koalisi,\" lanjutnya.
Di sisi lain, soal rencana pertemuan Mega-Prabowo, Hasto menyebut tak akan jauh dari pembahasan aspek mendasar, yakni persahabatan antarpemimpin meski dalam kesempatan tertentu memiliki perbedaan pandangan politik.
Soal waktu dan tempat pertemuan, pihaknya belum menentukan.
\"Tentang kapan dan di mana pertemuan itu akan kami informasikan lebih lanjut,\" tutupnya.[top]"/>
Menurutnya, urusan koalisi tak bisa dibahas hanya satu atau dua pimpinan partai politik. Terlebih, koalisi pengusung Jokowi-Maruf diisi oleh banyak partai politik besar.
\"Koalisi pasca pilpres, fatsunnya harus dibahas bersama antara Presiden dengan seluruh ketua umum koalisi,\" lanjutnya.
Di sisi lain, soal rencana pertemuan Mega-Prabowo, Hasto menyebut tak akan jauh dari pembahasan aspek mendasar, yakni persahabatan antarpemimpin meski dalam kesempatan tertentu memiliki perbedaan pandangan politik.
Soal waktu dan tempat pertemuan, pihaknya belum menentukan.
\"Tentang kapan dan di mana pertemuan itu akan kami informasikan lebih lanjut,\" tutupnya.[top]"/>
RMOLSumut. Rencana pertemuan antara Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto diamini oleh partai berlambang kepala banteng.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menjelaskan, pertemuan tersebut merupakan cerminan hubungan antara Mega-Prabowo yang hingga kini berjalan harmonis.
Namun demikian, ia meminta pertemuan tersebut tak dikait-kaitkan dengan pembentukan koalisi. Diketahui, Gerindra belakangan disebut-sebut bakal bergabung dalam koalisi pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin.
"Pertemuan tersebut jangan dimaknakan terlalu jauh dengan pembentukan koalisi," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/7).
Menurutnya, urusan koalisi tak bisa dibahas hanya satu atau dua pimpinan partai politik. Terlebih, koalisi pengusung Jokowi-Maruf diisi oleh banyak partai politik besar.
"Koalisi pasca pilpres, fatsunnya harus dibahas bersama antara Presiden dengan seluruh ketua umum koalisi," lanjutnya.
Di sisi lain, soal rencana pertemuan Mega-Prabowo, Hasto menyebut tak akan jauh dari pembahasan aspek mendasar, yakni persahabatan antarpemimpin meski dalam kesempatan tertentu memiliki perbedaan pandangan politik.
Soal waktu dan tempat pertemuan, pihaknya belum menentukan.
"Tentang kapan dan di mana pertemuan itu akan kami informasikan lebih lanjut," tutupnya.[top]
RMOLSumut. Rencana pertemuan antara Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto diamini oleh partai berlambang kepala banteng.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto menjelaskan, pertemuan tersebut merupakan cerminan hubungan antara Mega-Prabowo yang hingga kini berjalan harmonis.
Namun demikian, ia meminta pertemuan tersebut tak dikait-kaitkan dengan pembentukan koalisi. Diketahui, Gerindra belakangan disebut-sebut bakal bergabung dalam koalisi pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin.
"Pertemuan tersebut jangan dimaknakan terlalu jauh dengan pembentukan koalisi," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/7).
Menurutnya, urusan koalisi tak bisa dibahas hanya satu atau dua pimpinan partai politik. Terlebih, koalisi pengusung Jokowi-Maruf diisi oleh banyak partai politik besar.
"Koalisi pasca pilpres, fatsunnya harus dibahas bersama antara Presiden dengan seluruh ketua umum koalisi," lanjutnya.
Di sisi lain, soal rencana pertemuan Mega-Prabowo, Hasto menyebut tak akan jauh dari pembahasan aspek mendasar, yakni persahabatan antarpemimpin meski dalam kesempatan tertentu memiliki perbedaan pandangan politik.
Soal waktu dan tempat pertemuan, pihaknya belum menentukan.
"Tentang kapan dan di mana pertemuan itu akan kami informasikan lebih lanjut," tutupnya.[top]