Energi besar bahkan luar biasa besar dan massif yang tersedot pilkada yang berlangsung dua putaran tersebut saat ini sudah layak untuk dialihkan ke fokus lain. Sebab, banyak daerah yang akan menggelar agenda politik yang sama secara serentak tahun 2018 mendatang dan tahapannya dimulai tahun ini.
Saya tak maulah pula membahas lagi soal Pilkada Jakarta yang \"melelahkan\" itu. Sebab, Sumatera Utara dan 8 kabupaten/kota didalamnya akan menggelar hal serupa pada 2018 mendatang. Ada agenda Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) dan Pemilihan Bupati/Walikota pada 8 kabupaten seperti Deli Serdang, Langkat, Batubara, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Tapanuli Utara, Dairi dan Kota Padang Sidimpuan.
Konon katanya, politisi-politisi Sumut yang ingin \"Main\" di Pilgubsu dan Pilkada 8 kabupaten/kota sangat punya kepentingan dengan Pilkada Jakarta. Lho kok bisa? ya...kepentingannya adalah ketua-ketua umum parpol mereka terlalu \"serius\" menghabiskan energi dan perhatian untuk Pilkada Jakarta sehingga \"Ogah\" Proposal permohonan pengurus parpol didaerah mengenai calon-calon jagoan mereka di Pilgubsu dan pilkada.
Berbeda dengan masyarakat awam. Ribuan bahkan jutaan warga Sumut hanya melihat panggung Pilkada Jakarta yang berisi hingar-bingar nuansa politik yang berisi pujian, hujatan, cacian, makian, dukungan dan segala macam tetek bengek untuk mendukung orang-orang yang hubungannya hanya sebatas hubungan emosional dan sentimen SARA dengan paslon disana.
Nah sekarang, semua selesai. Warga Sumut....Jangan Lihat Jakarta lagi. Mari alihkan energi besar itu untuk meramaikan kontestasi politik di Pilgubsu 2018 dan Pilkada pada 8 kabupaten/kota di Sumut. Karena para politisi asal Sumut sudah terlebih dahulu mengalihkan perhatian mereka untuk melobi-lobi \"boss\" partai di pusat agar memberikan \"tiket restu\"...
Energi besar bahkan luar biasa besar dan massif yang tersedot pilkada yang berlangsung dua putaran tersebut saat ini sudah layak untuk dialihkan ke fokus lain. Sebab, banyak daerah yang akan menggelar agenda politik yang sama secara serentak tahun 2018 mendatang dan tahapannya dimulai tahun ini.
Saya tak maulah pula membahas lagi soal Pilkada Jakarta yang \"melelahkan\" itu. Sebab, Sumatera Utara dan 8 kabupaten/kota didalamnya akan menggelar hal serupa pada 2018 mendatang. Ada agenda Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) dan Pemilihan Bupati/Walikota pada 8 kabupaten seperti Deli Serdang, Langkat, Batubara, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Tapanuli Utara, Dairi dan Kota Padang Sidimpuan.
Konon katanya, politisi-politisi Sumut yang ingin \"Main\" di Pilgubsu dan Pilkada 8 kabupaten/kota sangat punya kepentingan dengan Pilkada Jakarta. Lho kok bisa? ya...kepentingannya adalah ketua-ketua umum parpol mereka terlalu \"serius\" menghabiskan energi dan perhatian untuk Pilkada Jakarta sehingga \"Ogah\" Proposal permohonan pengurus parpol didaerah mengenai calon-calon jagoan mereka di Pilgubsu dan pilkada.
Berbeda dengan masyarakat awam. Ribuan bahkan jutaan warga Sumut hanya melihat panggung Pilkada Jakarta yang berisi hingar-bingar nuansa politik yang berisi pujian, hujatan, cacian, makian, dukungan dan segala macam tetek bengek untuk mendukung orang-orang yang hubungannya hanya sebatas hubungan emosional dan sentimen SARA dengan paslon disana.
Nah sekarang, semua selesai. Warga Sumut....Jangan Lihat Jakarta lagi. Mari alihkan energi besar itu untuk meramaikan kontestasi politik di Pilgubsu 2018 dan Pilkada pada 8 kabupaten/kota di Sumut. Karena para politisi asal Sumut sudah terlebih dahulu mengalihkan perhatian mereka untuk melobi-lobi \"boss\" partai di pusat agar memberikan \"tiket restu\"...
Energi besar bahkan luar biasa besar dan massif yang tersedot pilkada yang berlangsung dua putaran tersebut saat ini sudah layak untuk dialihkan ke fokus lain. Sebab, banyak daerah yang akan menggelar agenda politik yang sama secara serentak tahun 2018 mendatang dan tahapannya dimulai tahun ini.
Saya tak maulah pula membahas lagi soal Pilkada Jakarta yang \"melelahkan\" itu. Sebab, Sumatera Utara dan 8 kabupaten/kota didalamnya akan menggelar hal serupa pada 2018 mendatang. Ada agenda Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) dan Pemilihan Bupati/Walikota pada 8 kabupaten seperti Deli Serdang, Langkat, Batubara, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Tapanuli Utara, Dairi dan Kota Padang Sidimpuan.
Konon katanya, politisi-politisi Sumut yang ingin \"Main\" di Pilgubsu dan Pilkada 8 kabupaten/kota sangat punya kepentingan dengan Pilkada Jakarta. Lho kok bisa? ya...kepentingannya adalah ketua-ketua umum parpol mereka terlalu \"serius\" menghabiskan energi dan perhatian untuk Pilkada Jakarta sehingga \"Ogah\" Proposal permohonan pengurus parpol didaerah mengenai calon-calon jagoan mereka di Pilgubsu dan pilkada.
Berbeda dengan masyarakat awam. Ribuan bahkan jutaan warga Sumut hanya melihat panggung Pilkada Jakarta yang berisi hingar-bingar nuansa politik yang berisi pujian, hujatan, cacian, makian, dukungan dan segala macam tetek bengek untuk mendukung orang-orang yang hubungannya hanya sebatas hubungan emosional dan sentimen SARA dengan paslon disana.
Nah sekarang, semua selesai. Warga Sumut....Jangan Lihat Jakarta lagi. Mari alihkan energi besar itu untuk meramaikan kontestasi politik di Pilgubsu 2018 dan Pilkada pada 8 kabupaten/kota di Sumut. Karena para politisi asal Sumut sudah terlebih dahulu mengalihkan perhatian mereka untuk melobi-lobi \"boss\" partai di pusat agar memberikan \"tiket restu\"...