Pengiriman Rapid Test Reagensia yang dijadwalkan akan dilakukan hari ini, Selasa (28/4) akhirnya tertunda. Hal ini disampaikan Jurubicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Sumatera Utara, Dr Whiko Irwan. "1 koli Rapid test reagensia tidak jadi diangkut, karena masih di Balitbang Kemenkes, pengiriman ditunda," katanya kepada RMOLSumut, Selasa (28/4/2020) Whiko menjelaskan sesuai dengan rencana, larutan zat yang digunakan untuk mendeteksi Covid-19 tersebut sedianya diangkut ke Sumatera Utara menggunakan pesawat TNI AU CN 295. Namun ada kendala teknis sehingga pengirimannya tertunda. "Ada kendala teknis, belum bisa di bawa hari ini. Akan segera dikirim," ujarnya. Diketahui Reagensia menjadi salah satu bahan penting untuk pengujian Covid-19 di laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) yang kini ada di RS USU. Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat pembukaan beroperasinya laboratorium pengujian Covid-19 tersebut pada Jumat (17/4) lalu mengatakan dengan adanya lab tersebut maka pengujian sampel pasien PDP Covid-19 tidak perlu lagi di kirim ke Jakarta. Dengan demikian, hasilnya akan semakin cepat diketahui. "Selama ini kita melakukan pengujian menggunakan Rapid Test, dilakukan sebanyak dua kali untuk menentukan apakah pasien tersebut terpapar Corona (Covid-19) atau tidak. Tapi sekarang sudah bisa dilakukan Swab PCR. Ini yang pertama di Sumut. Hari ini resmi kita buka, ke depan kita akan lebih cepat mengetahui seseorang terpapar Covid-19 sebelum masa inkubasinya selesai," ujar Gubernur Edy Rahmayadi. Rektor USU, Prof DR Runtung Sitepu mengatakan saat itu pihak RS USU baru memiliki Reagensia dengan jumlah yang terbatas. "Saat ini alat yang bernama Reagensia itu terbatas. Sementara hari ini saja sudah masuk 40 sampel yang harus diperiksa. Untuk itu kami harapkan bantuanya kepada Pemprov Sumut untuk penambahan reagensia sebelum habis stok yang kita miliki," ungkapnya saat itu.[R]
Pengiriman Rapid Test Reagensia yang dijadwalkan akan dilakukan hari ini, Selasa (28/4) akhirnya tertunda. Hal ini disampaikan Jurubicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Sumatera Utara, Dr Whiko Irwan. "1 koli Rapid test reagensia tidak jadi diangkut, karena masih di Balitbang Kemenkes, pengiriman ditunda," katanya kepada RMOLSumut, Selasa (28/4/2020) Whiko menjelaskan sesuai dengan rencana, larutan zat yang digunakan untuk mendeteksi Covid-19 tersebut sedianya diangkut ke Sumatera Utara menggunakan pesawat TNI AU CN 295. Namun ada kendala teknis sehingga pengirimannya tertunda. "Ada kendala teknis, belum bisa di bawa hari ini. Akan segera dikirim," ujarnya. Diketahui Reagensia menjadi salah satu bahan penting untuk pengujian Covid-19 di laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) yang kini ada di RS USU. Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat pembukaan beroperasinya laboratorium pengujian Covid-19 tersebut pada Jumat (17/4) lalu mengatakan dengan adanya lab tersebut maka pengujian sampel pasien PDP Covid-19 tidak perlu lagi di kirim ke Jakarta. Dengan demikian, hasilnya akan semakin cepat diketahui. "Selama ini kita melakukan pengujian menggunakan Rapid Test, dilakukan sebanyak dua kali untuk menentukan apakah pasien tersebut terpapar Corona (Covid-19) atau tidak. Tapi sekarang sudah bisa dilakukan Swab PCR. Ini yang pertama di Sumut. Hari ini resmi kita buka, ke depan kita akan lebih cepat mengetahui seseorang terpapar Covid-19 sebelum masa inkubasinya selesai," ujar Gubernur Edy Rahmayadi. Rektor USU, Prof DR Runtung Sitepu mengatakan saat itu pihak RS USU baru memiliki Reagensia dengan jumlah yang terbatas. "Saat ini alat yang bernama Reagensia itu terbatas. Sementara hari ini saja sudah masuk 40 sampel yang harus diperiksa. Untuk itu kami harapkan bantuanya kepada Pemprov Sumut untuk penambahan reagensia sebelum habis stok yang kita miliki," ungkapnya saat itu.© Copyright 2024, All Rights Reserved