Ungkapan seorang Rocky Gerung yang viral karena mengucapkan kata ‘Bajingan Tolol’ usai menyebut nama Presiden Joko Widodo hingga hari ini masih terus menjadi pembicaraan. Hal ini tidak terlepas dari berbagai reaksi elemen masyarakat yang pro terhadap sang presiden, maupun reaksi orang yang tidak pro terhadap presiden. Maaf saya menyebutnya pro dan tidak pro hanya untuk memudahkan siapa yang mengkritik dan tidak mengkritik Rocky Gerung atas ucapannya yang memang terkesan kurang ajar itu.
Secara garis besar, hujatan terhadap Rocky Gerung bermunculan dengan sangat bertubi-tubi. Demikian juga pembelaannya. Pengaduan ke jalur hukum bahkan muncul dari kalangan yang pro Jokowi. Namun, hingga saat ini pengaduan tersebut masih sebatas diterima oleh Polri dan konon katanya masih ada ‘yang kurang’ untuk menjerat Rocky sebab, para ahli hukum menyebut itu ‘delik aduan’.
Saya tak membahas soal pro kontra yang muncul, termasuk langkah mengadukan Rocky.
Yang menarik bagi saya adalah konsistensi Rocky membuat pancingan terhadap Joko Widodo dan ketangguhan Joko Widodo untuk tidak terjebak pancinga Rocky.
Saya melihat, ungkapan ‘Bajingan Tolol’ yang diungkapkan Rocky menjadi salah satu cara pamungkas yang diharapkannya bisa membuat Joko Widodo bertindak sangat reaktif. Misalnya mengadukannya ke polisi, sehingga terpenuhilah ‘Delik Aduan’ yang bisa menjerat Rocky ke jeruji besi.
Hemat saya, Joko Widodo jeli melihat ini. Hari ini tepatnya pada Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPD RI di Gedung Nusantara, Komplek Parlemen, Senayan, ia menggagalkan pancingan Rocky sekaligus menyampaikan isi hatinya kepada seluruh masyarakat Indonesia tentang beratnya menjadi seorang presiden.
"Posisi Presiden itu, tidak senyaman yang dipersepsikan. Ada tanggung jawab besar yang harus diemban. Banyak permasalahan rakyat yang harus diselesaikan dan dengan adanya media sosial seperti sekarang ini. Apapun, apapun bisa sampai ke Presiden," begitu disampaikannya.
Sekali lagi, hebat. Seandainya Joko Widodo emosional menyikapi tudingan ‘Bajingan Tolol’ dari Rocky Gerung dan mengadukan warganya itu ke Polri. Maka pada titik itu juga, Joko Widodo menjerumuskan diri ke tingkat paling rendah, ‘Presiden Mempolisikan Warganya’.
Alibi untuk membenarkan pengaduan itu akan tetap muncul karena sang Presiden memiliki hak untuk mengadu selaku warga negara.
Tapi apa kata dunia, itulah akhir yang diharapkan si Rocky Gerung. Levelnya akan naik menjadi bagian dari sejarah dunia sebagai warga negara yang diadukan oleh presiden.
Hari ini, di sidang tahunan MPR, DPR dan DPD RI, Presiden Joko Widodo menunjukkan siapa sebenarnya Bajingan Tolol. Angkat topi buat pak Jokowi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved