Janji politik Pemerintah Kota Binjai pada Pemilu lalu untuk menghadirkan wajah Kota Binjai yang religius dan berbudaya masih isapan jempol belaka.
Pasalnya, setahun sudah kepemimpinan Walikota Binjai Amir Hamzah dan Wakil Walikota Rizky Younanda Sitepu justru yang terjadi adalah semakin bebasnya transaksi narkoba.
Hal itu disampaikan Ketua GNPF Ulama Kota Binjai Ustaz Sani Abdul Fattah kepada RMOLSumut (8/3).
"Tentang janji menghadirkan kota yang berbudaya dan religius itu, itu hanya mitos, isapan jempol! Setahun sudah pemimpin baru berkuasa, kenyataannya semakin banyak maksiat dan kemungkaran," nilai Ustaz Sani.
Dikatakan Sani, tagline Binjai sebagai kota berbudaya dan religius dimasa kampanye itu sangat mengecewakan. Terlebih, ketika kinerja pemerintah dalam setahun untuk menampilkan wajah Kota Binjai yang baru urung juga terbukti.
"Angka pengguna narkoba dan bandar narkoba di Kota Binjai ini pun semakin bertambah. Dan nampaknya sepanjang yang kami ketahui kok belum ada tindakan tegas dari Walikota dan Wakil Walikota Binjai ini untuk membasmi barak-barak narkoba yang semakin banyak," terang Sani.
"Belum lagi, semakin banyaknya kos-kosan yang menjadi tempat mesum bahkan juga menjadi sarang bebasnya pengguna narkoba," sesal Sani.
Aktivis yang kerap menyuarakan penolakan terhadap peredaran narkoba ini juga berharap Pemerintah benar-benar bekerja dalam mewujudkan janji kampanye politiknya dalam menghadirkan kota berbudaya dan religius.
"Menurut kami, janji kota Binjai sebagai kota yang berbudaya dan religius itu masih jauh sekali. Karena kalau sekadar mengadakan acara-acara keagamaan yang memang tiap tahunnya itu dilaksanakan seperti Isra' Mi'raj , Maulid Nabi atau MTQ kan itu udah biasa aja. Sudah agenda. Kami berharap, buatlah gebrakan biar ukuran religiusnya jelas," demikian Sani.
© Copyright 2024, All Rights Reserved