Meskipun menyatakan puas atas kinerja pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin, mayoritas rakyat Indonesia tidak setuju penundaan Pemilu 2024 maupun perpanjangan masa jabatan Presiden.
Hal itu merupakan hasil survei yang dilakukan oleh Laboratorium Suara Indonesia yang dilakukan pada 24 Februari sampai dengan 9 Maret 2022.
Direktur Eksekutif Laboratorium Suara Indonesia, Albertus Dino mengatakan, dari hasil penelitian, didapati bahwa persentase jawaban dari 2.140 responden terhadap pernyataan "Saya puas dengan pelayanan dan kinerja pemerintahan Jokowi-Maruf dalam penanganan Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian masyarakat secara keseluruhan" yaitu 13,2 persen sangat puas dan 64,2 persen puas.
Sedangkan yang menyatakan tidak puas sebanyak 10,1 persen dan sebanyak 12,5 persen menyatakan sangat tidak puas.
"Dari sini dapat disimpulkan bahwa mayoritas masyarakat puas terhadap pelayanan dan kinerja pemerintahan selama era pandemi Covid-19," ujar Albertus dalam rilis yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (13/3).
Sementara itu kata Albertus, sebanyak 80,2 persen responden menyatakan tidak setuju terhadap usulan penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi dengan alasan apapun.
"Hanya 10,5 persen responden yang mengaku setuju dan sebanyak 9,3 persen menjawab tidak tahu atau tidak dapat memberikan tanggapan," kata Albertus.
Dari hasil pendapat masyarakat tersebut kata Albertus, dapat disimpulkan bahwa mayoritas publik tidak setuju Pemilu 2024 ditunda. Sikap penolakan itu disampaikan meski tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi dalam memimpin pemerintahannya di atas 70 persen.
"Namun tidak boleh dijadikan pembenaran untuk melanggar konstitusi dengan melakukan penundaan pemilu, menciderai amanat reformasi dan semangat demokrasi," pungkas Albertus.
Dalam penelitian ini, tingkat kepercayaannya sebesar 95 persen dan margin of error dengan toleransi sebesar 2,12 persen.
© Copyright 2024, All Rights Reserved