Medan Tak Ramah Lagi, Ibukota Sumut Sebaiknya Pindah Ke Deli Serdang

Kondisi Kota Medan yang semakin banyak dikeluhkan karena beberapa hal seperti kemacetan, banjir dan berbagai persoalan infrastruktur lainnya membuat beberapa kalangan masyarakat berharap Ibukota Sumatera Utara dipindahkan ke daerah lain. Salah satu daerah yang dinilai paling tepat yakni Deli Serdang.

"Deli Serdang cocok, selain memiliki wilayah yang luas untuk pembangunan disitu juga sudah ada beberapa objek pendukung seperti Bandara Kuala Namu," Ketua Badko HMI Sumatera Utara, M Alwi Hasbi Silalahi, Kamis (20/6/2019).

Hasby menjelaskan, Kota Medan saat ini kondisinya semakin memprihatinkan. Peningkatan volume kendaraan yang tidak dibarengi dengan pelebaran jalan membuat kemacetan hampir terjadi setiap hari. Kondisi yang lebih memprihatinkan lainnya seperti drainase yang masih tetap tidak berfungsi maksimal meskipun sudah dilakukan pembenahan, juga menjadi indikator stagnannya upaya untuk membenahi kota ini.

"Soal banjir dan macet itu sebenarnya bukan sepenuhnya menjadi kesalahan pemimpin di kota ini. Tapi juga ikut karena watak dari masyarakat yang masih kerap membuang sampah ke selokan maupun yang tidak mau tertib saat di jalan raya," ujarnya.

Pada Pilkada Medan 2020 mendatang, calon walikota harus benar-benar memiliki konsep untuk mengatasi masalah ini. Siapapun yang akan maju harus mampu menunjukkan kepada masyarakat bahwa berbagai persoalan yang ada di Kota Medan saat ini dapat diatasi.

"Kita berharap tentu dengan bantuan teknologi-teknologi pada berbagai aspek saat ini," pungkasnya.

Kondisi Kota Medan yang semakin banyak dikeluhkan karena beberapa hal seperti kemacetan, banjir dan berbagai persoalan infrastruktur lainnya membuat beberapa kalangan masyarakat berharap Ibukota Sumatera Utara dipindahkan ke daerah lain. Salah satu daerah yang dinilai paling tepat yakni Deli Serdang.

"Deli Serdang cocok, selain memiliki wilayah yang luas untuk pembangunan disitu juga sudah ada beberapa objek pendukung seperti Bandara Kuala Namu," Ketua Badko HMI Sumatera Utara, M Alwi Hasbi Silalahi, Kamis (20/6/2019).

Hasby menjelaskan, Kota Medan saat ini kondisinya semakin memprihatinkan. Peningkatan volume kendaraan yang tidak dibarengi dengan pelebaran jalan membuat kemacetan hampir terjadi setiap hari. Kondisi yang lebih memprihatinkan lainnya seperti drainase yang masih tetap tidak berfungsi maksimal meskipun sudah dilakukan pembenahan, juga menjadi indikator stagnannya upaya untuk membenahi kota ini.

"Soal banjir dan macet itu sebenarnya bukan sepenuhnya menjadi kesalahan pemimpin di kota ini. Tapi juga ikut karena watak dari masyarakat yang masih kerap membuang sampah ke selokan maupun yang tidak mau tertib saat di jalan raya," ujarnya.

Pada Pilkada Medan 2020 mendatang, calon walikota harus benar-benar memiliki konsep untuk mengatasi masalah ini. Siapapun yang akan maju harus mampu menunjukkan kepada masyarakat bahwa berbagai persoalan yang ada di Kota Medan saat ini dapat diatasi.

"Kita berharap tentu dengan bantuan teknologi-teknologi pada berbagai aspek saat ini," pungkasnya.