Persoalan materi menjadi disinyalir bukan menjadi satu-satunya hal yang mendorong kehadiran para peserta Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat yang digelar di Sibolangit, Deli Serdang pada Kamis (5/3) lalu.
Namun, beberapa hal lain juga dinilai menjadi penyebabnya, seperti harapan untuk lepas dari kejaran hukum atas kasus yang sedang dialami.
"Saya melihat minimal ada 3 faktor yang melatarbelakangi kehadiran kader-kader pecatan Demokrat itu disana," kata Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat, Syahrial Nasution dalam diskusi virtual dengan thema 'KLB Sepihak Hingga Desakan Pemecatan' yang digelar Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (9/3).
Faktor-faktor tersebut kata Syahrial yakni persoalan materi dimana masing-masing peserta diiming-imingi uang dalam jumlah yang besar. Iming-iming uang ini menurutnya tentu menggiurkan bagi beberapa orang karena kondisi ekonomi yang serba sulit seperti saat ini.
Kemudian, faktor kedua yakni mengenai integritas akibat menjadi orang yang disebutnya 'pengangguran politik'. Sebab, para peserta tersebut merupakan pihak-pihak yang sudah tidak mendapatkan posisi atau sokongan ekonomi untuk kehidupan. Sehingga integritas terjual akibat faktor kebutuhan ekonomi.
"Maka berangkatlah mereka ke sana. Karena iming-imingnya kan begitu sampai di sana, uang seratus juta sudah ditangan. Meskipun ternyata belakangan banyak yang kecewa," ujarnya.
Dan faktor lain menurutnya adalah adanya harapan bisa lepas dari persoalan hukum yang sedang menjerat. Khusus untuk hal ini, nama Moeldoko yang melekat dengan status Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) akan mampu melindungi mereka dari kejaran hukum.
"Ini bisa kita lihat dari seorang unsur pengurus DPD di Kepulauan Riau yang karena kasus hukum dipecat oleh Demokrat, kemudian tiba-tiba dia hadir di KLB abal-abal itu," sebutnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved