Komite Mahasiswa Anti Plagiasi UINSU (KOMANPU) berencana untuk berangkat ke Jakarta mengadukan kasus dugaan plagiasi Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) ke Kementrian Agama serta mendesak agar dibentuknya segera tim independen untuk mengusutnya.
"Dalam waktu yang tidak terlalu lama kami akan berangkat ke Jakarta untuk melaporkan dan menyerahkan dokumen serta fakta-fakta dugaan plagiasi oknum Rektor UINSU ke Kementrian Agama, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), DPR RI (Komisi VIII), dan Istana Negara di Jakarta," kata koordinator aksi Irham Sadani, Jumat (2/4/2021).
Berangkat ke Jakarta menjadi pilihan mahasiswa setelah aksi unjuk rasa dan mogok makan yang mereka lakukan di depan Hotel JW Marriot dan kampus UINSU di Jalan Pancing tidak digubris oleh pihak-pihak terkait.
"Hari ini kami mengakhiri aksi mogok makan setelah 5 hari kami lakukan. Tetapi aksi kami akan tetap berlanjut sampai dugaan plagiasi ini diperiksa untuk memulihkan citra UINSU, sebagai bentuk dan tanggung jawab moral akademik seorang mahasiswa," ujar Irham.
Disebutkan Irham, mereka sangat kecewa dengan sikap Rektor UINSU Prof Dr Syahrin Harahap. Sebab pada pertemuan mereka dengan rektor pada Kamis malam (31/3), sama sekali tidak ada solusi yang di tawarkan. Rektor justru membuat klarifikasi yang tidak pada tempatnya.
"Kami berharap rektor harusnya melakukan klarifikasi dugaan plagiasi itu di depan Tim Independen yang di bentuk oleh Mènteri Agama. Rektor harusnya mendorong rapat senat Universitas dan merekomendasikan agar Menteri Agama segera membentuk dan mengusut dugaan plagiasi tersebut demi nama baik UINSU. Karena isu plagiasi tersebut sudah menjadi keresahan dan pembicaraan di kalangan masyarakat Sumatera Utara, dan juga telah diketahui secara nasional," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved