Pernyataan Gubernur Edy Rahmayadi yang menyinggung soal perseteruan Rusia dan Ukraina saat menjadi keynote speaker pada kegiatan Sumatranomic ke-3 yang diadakan Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sumut di Hotel Adhimulia, Jalan Diponegoro, Medan, Senin kemarin menjadi ramai.
Sebab, pihak Duta Besar Rusia memberikan tanggapan yang menyatakan kecewa dengan pernyataan mantan Pangkostrad tersebut.
Ditemui di Kantor Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi kemudian memberikan klarifikasi atas pernyataannya tersebut. Kepada wartawan ia mengatakan ucapannya tersebut hanya berandai-andai saja.
"Kan kalau itu, Kan saya bukan (Presiden Rusia) ceritanya kalau, buahnya (hasilnya) kalau juga itu," ujarnya sembari berlalu meninggalkan awak media.
Diketahui, pernyataan Edy yang menuai kontroversi yakni saat ia berbicara mengenai pengaruh situasi Rusia-Ukraina terhadap perekonomian. Ia mengatakan pengaruhnya sangat kecil terhadap kondisi ekonomi di Sumatera Utara. Sejurus kemudian ia berandai-andai, jika menjadi presiden Rusia maka dirinya sudah lebih awal menginvasi Ukraina karena dianggap negara kecil yang mengganggu kestabilan negara.
Pernyataan inilah yang kemudian menjadi ramai dan ditanggapi oleh Dubes Rusia Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin
yang menyayangkan pernyataan Edy Rahmayadi tersebut.
© Copyright 2024, All Rights Reserved