Kabar meninggalnya mantan Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Margiono membawa duka mendalam bagi Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa.
Teguh yang mendengar kabar duka tersebut dalam perjalanan menuju Venezuela mengaku sangat berduka atas kepergian sosok yang mengajaknya bergabung dengan PWI pada 2013 lalu.
“Aku belajar banyak dari almarhum. Dia orang pertama yang memberi kesempatan padaku untuk memasuki industri pers, membukakan pintu untuk mengenal dunia yang lebih luas,” ujar CEO RMOL Network itu lewat akun media sosial pribadinya sesaat lalu.
Teguh Santosa mengungkap karirnya masih berkarir di bawah bendera Rakyat Merdeka Group dimana saat itu Margiono merupakan Direktur Utamanya.
“Lama tak berjumpa dengannya. Terakhir bertemu di pelantikan PWI Jaya di Balaikota. Sebelum pandemi,” kenang Teguh Santosa yang sedang transit di Istanbul.
Kabar tentang Margiono selalu ditanyakan Teguh Santosa saat bertemu dengan wartawan senior. Salah satunya saat bertemu dengan Sekjen PWI Hendry Ch. Bangun pada kegiatan JMSI di Bandung, dua pekan lalu.
“Aku tanya kabarnya. Diceritakan secara umum baik-baik saja, dan disarankan bila ingin bertemu di hotelnya di BSD,” urai Teguh.
Beberapa hari lama berselang, wartawan senior lainnya, Ilham Bintang menghubungi Teguh tengah malam. Ilham Bintang menghubungi untuk memberi kabar bahwa Margiono masuk ke rumah sakit.
“Lalu, informasi terakhir dari tulisan Pak Dahlan Iskan dan tulisan Bang Ilham,” tuturnya.
“Aku baru mendarat di Istanbul, ketika kabar duka ini tiba. Kupanjatkan doa untuknya. Insya Allah, amal baik beliau diterima Allah SWT dan ditempatkan ia kelak di sebaik-baik tempat di sisi-Nya. Amin,” munajat Teguh Santosa.
© Copyright 2024, All Rights Reserved