Keberagaman suku yang ada sudah cukup untuk membuat Kota Medan menjadi pusat kuliner Asia. Sebab, masing-masing suku memiliki ciri khas kuliner masing-masing yang dapat dijadikan potensi menarik wisatawan untuk berkunjung ke Kota Medan.
Hal ini disampaikan Ketua Komisi III DPRD Medan, M Afri Rizki Lubis, Senin (8/3)
Menurutnya, Medan memiliki posisi yang strategis atas keberagaman yang ada mulai dari etnis dan percampuran budaya yang ada, baik Melayu, Jawa, Batak Toba, Karo, Mandailing, Pakpak, Nias, Angkola, Sunda, Banjar, Aceh Minang, Tionghoa dan Tamil
"Untuk menunjang sektor pariwisata juga tak kalah pentingnya adalah kuliner yang menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Kota Medan," ujarnya.
Saat pandemi Covid-19, sektor UMKM kuliner masih tetap eksis dan bertahan dari berbagai kesulitan akibat dampak pandemi yang cukup panjang.
Dengan rencana Bobby Nasution-Aulia Rachman yang ingin menjadikan kesawan sebagai destinasi pariwisata, dia meminta agar pelaku UMKM bisa dilibatkan.
"Jadi Pemko Medan perlu pula berkolaborasi dengan UMKM yang merupakan bentuk kepedulian dan pemberdayaan masyarakat sealigus membawa kuliner khas Medan menjadi go-internasional dan mendukung sektor pariwisata Kota Medan menjadi penyumbang PAD dan berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat," tuturnya.
Menurut Rizki, saat ini yang perlu dilakukan terhadap UMKM, khususnya di sektor kuliner adalah pembinaan dan penataan kawasan kuliner sehingga menjadi daya tarik baru bagi wisatawan yang akan berkunjung di Kota Medan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved