Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov) Sumatera Utara menginstruksikan agar seluruh pemerintah kabupaten/kota meminimalisir metode isolasi mandiri (isoman) bagi warga yang terpapar covid-19.
Semua warga yang terpapar covid-19 agar dijemput dan menjalani perawatan di tempat isolasi terpusat (Isoter) yang disediakan oleh pemerintah.
Instruksi ini disampaikan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi saat membuka kembali pusat layanan Isoter di Asrama Haji, Medan, Senin (21/2/2022).
"Tujuan isolasi terpusat ini kita buka, jadi pelan-pelan kita tidak memberlakukan isolasi mandiri, karena tidak efektif. Dia terkena covid, dia melkaukan isoman, rumahnya tidak siap, jadi satu dengan keluarga dan anak, obat tidak bisa terjangkau oleh dinas kesehatan dan puskesmas, segalanya ini sangat sulit," katanya.
Edy Rahmayadi menjelaskan, saat ini data yang menjalani isolasi mandiri mencapai 14.500 orang, sedangkan yang menjalani isolasi terpusat hanya 400 orang. Hal ini menurutnya memicu meningkatnya penyebaran covid-19 klaster keluarga. Untuk pelaksanaan isoter tersebut, seluruh aparat diminta untuk memantau kondisi masyarakat.
"Untuk aparat kesehatan semua monitor, TNI dan satgas, babinsa, monitor. Ada yang terpapar informasikan, kadis kesehatan jemput pakai ambulan. Yang menjemput juga jangan sembarangan, gunakan APD, keselamatan kalian yang utama baru kalian membantu yang lain," tegasnya.
Edy Rahmayadi berharap kebijakan yang sama juga dilakukan oleh seluruh pemerintah kabupaten/kota di Sumatera Utara. Pemerintah harus mempersiapkan tempat isolasi terpusat pada daerah masing-masing. Untuk Isoter yang dibuka pemprov yakni untuk orang yang dalam perjalanan jauh dari 33 kabupaten/kota atau daerah lain diluar sumatera utara yang terjangkit/terpapar covid-19 dan kondisinya yakni dengan gejala ringan atau sedang.
"Kalau ini penuh, sudah kita siapkan yang lain, karena ini prioritas isoter. Kedepan pelan-pelan isoman ditiadakan," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved