Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur tidak ubahnya seperti hubungan suami dan istri. Ada kalanya suami bekerja di luar dan ada saatnya istri bekerja didalam.
Tapi ada saatnya bekerja bersama-sama dengan waktu yang sama.
Demikian disampaikan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menanggapi adanya isu keretakan hubungan antara dirinya dengan wakilnya Musa Rajekshah atau Ijeck.
“Tapi kalau tidak bisa (bersama), ya terpaksa satu diselesaikan suami dan yang satu dikejrakan istri,” katanya kepada wartawan usai memimpin pelantikan Sekda Sumatera Utara, di Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman 41, Medan, Jumat (19/8/2022).
Edy Rahmayadi mengatakan sejauh ini antara dirinya dengan Ijeck tetap dalam hubungan yang baik-baik saja. Ia bahkan menilai, isu yang menyebut adanya keretakan hubunga mereka tidak lebih dari sekedar isu di media massa saja.
“Tanyakan kepada Wagub, tidak ada masalah. Kami sudah berjanji dalam sumpah saat itu di hadapan presiden. Demi Allah saya bersumpah, begitu bunyinya. Sampai berakhir nanti 5 September 2023,” ujarnya didampingi Ijeck.
Hal senada disampaikan Ijeck. Ia mengaku silaturahmi diantara mereka berdua sejauh baik-baik saja. Berbagai tugas yang dilakukannya dalam kapasitas wakil gubernur tetap berdadsarkan aturan yang ada.
“Tentang isu di luaran sana, biarlah. Mereka punya hak untuk menilai. Sampai saat ini silaturahmi kami berjalan baik dan pemerintahan Provinsi Sumatera Utara berjalan baik sesuai aturan dan tujuannya,” ungkapnya.
Diketahui isu keretakan hubungan antara Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah semakin menjadi perbincangan pasca munculnya statemen dari DPD Partai Golkar yang menyatakan perlawanan terhadap Edy Rahmayadi yang menurut mereka menyebut Partai Golkar tidak mendukung pembangunan di Sumatera Utara. Meski pernyataan tersebut disampaikan oleh Sekretaris DPD Golkar Sumut, Ilhamsyah. Namun publik menilai hal tersebut menjadi representasi pernyataan Musa Rajekshah selaku Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara.
© Copyright 2024, All Rights Reserved