Pembangunan jalan berstatus jalan provinsi di Kabupaten Toba yang merupakan bagian dari ruas jalan Parsoburan-Batas Labuhanbatu Utara (Labura) mendapat kritikan dari masyarakat.
Dengan menggunakan media sosial, mereka langsung melaporkan pembangunan yang menurut mereka terkesan tidak sesuai dengan mutu pembangunan terhadap jalan yang menghabiskan anggaran Rp 24,1 miliar tersebut.
Postingan ini dibuat oleh pemilik akun facebook Rinaldy Hoetajoloe pada 25 Oktober 2021 lalu. Dalam tulisannya, ia meminta agar Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi memberikan perhatian terhadap mutu proyek dibawah kewenangan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Dalam postingan tersebut ia juga memposting plang yang berisi pihak-pihak yang mengerjakan proyek tersebut yakni PT Eratama Putra Prakarsa selaku penyedia jasa dan CV Prima Rancang sebagai konsultas suprevisi.
Pada plang tersebut disebutkan nama pekerjaan yakni Peningkatan Kapasitas struktur Jalan Provinsi ruas Parsoburan-BTS Labuhanbatu Utara di Kabupaten Toba. Pengerjaan dimulai tanggal 16 April 2021 dengan lama pengerjaan selama 180 hari kalender. Proyek ini menggunakan dana dari APBD Sumut dengan nilai kontrak Rp 24.128.780.000
"Spesial untuk bapak Gubernur Sumatera Utara, mohon lihat mutu proyek yang ada di Dinas Binamarga Provsu ini, menghabiskan anggaran Rp 24.128.780.000. Jauh lebih baik hasil kerja warga desa yang menggunakan dana desa, daripada mutu kerja PT ERATAMA PUTRA PRAKARSA ini yang dipenuhi para ahli konstruksi bangunan jalan raya dan demikian juga konsultan pengawas yang sepertinya buta CV Prima Rancang yang jelas-jelas dibayar negara," tulisnya.
Postingan yang berisi foto pengerjaan proyek disertai kritikan ini mendapat tanggapan dari ratusan netizen. Hampir sebagian ikut mengkritik pengerjaan proyek tersebut dan meminta agar aparat penegak hukum turun tangan untuk melakukan pemeriksaan terhadap seluruh pihak terkait karena pengerjaan ini mengindikasikan munculnya kerugian terhadap keuangan negara.
"Laporkan KPK, patut diduga ada apanya," tulis pemilik akun Pantur Hutapea.
"Up terus ito, rata2 pembangunan fasilitas jalan raya di sumut ini cuma hitungan bulan mulusnya, selebihnya hancur entah pakai bahan harga berapa mereka membangun jalan-jalan itu," tulis pemilik akun Evayanti Sitanggang.
Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Sumatera Utara, Bambang Pardede sendiri mengaku sudah menerima informasi mengenai kondisi pengerjaan proyek tersebut. Dinas BMBK menurutnya sudah turun ke lokasi dan melakukan pengecekan termasuk memintaadanya sejumlah koreksi kepada pihak pelaksana proyek.
"Memang pelaksanaan pekerjaan di Parsoburan-Bts Labura ini ada beberapa hal yang kami koreksi," katanya, Kamis (4/11/2021).
© Copyright 2024, All Rights Reserved