Sebagai pembicara pada webinar itu Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik, Stafsus Mendagri Kastorius Sinaga, Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih, Wakil Ketua Umum PB IDI Slamet Budiarto, Ketua Bidang Organisasi PB IDI Ramlan Sitompul, dan Wakil Sekjen PB IDI Fery Rahman.
Kastorius menyambut baik antusiasme Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia untuk terlibat dalam upaya memastikan berjalannya pilkada serentak pada 9 Desember mendatang, khususnya dari perspektif kesehatan untuk memastikan penyelenggaraan pilkada aman COVID-19.
Menurut dia, salah satu pelajaran penting yang dapat dipetik dari pengalaman Korea Selatan dalam pelaksanaan pemilu legislatif mereka yang sukses pada 15 April lalu, ialah keterlibatan pakar dan profesional kesehatan secara komprehensif dalam semua tahapan pemilu.
\"Bisa disimpulkan, peran pakar kesehatan sangat vital di dalam memastikan situasi kesehatan ke depan. Tidak hanya secara verbal, tetapi juga terlibat dalam memeriksa protokol itu apakah sudah benar dan dilaksanakan dengan baik,\" kata Kastorius.
Webinar yang secara khusus membicarakan sisi kesehatan dari penyelenggaraan pilkada, menurut Kastorius merupakan satu langkah penting yang selama ini belum banyak terjadi.
\"Membangun sinergi yang lebih luas dalam mensukseskan agenda strategis seperti pilkada sangat diperlukan. Para dokter selama ini telah terlibat dalam tahapan-tahapan pilkada. Tetapi bahwa secara organisatoris PB IDI berinteraksi dengan pemerintah diwakili Ditjen Otda, dalam rangka mensukseskan pilkada saya kira perlu diapresiasi, sehingga pilkada tidak hanya diurus oleh para ahli politik tetapi oleh lintas profesi,\" kata dia.
Stafsus Mendagri itu menambahkan, optimisme masyarakat dalam menghadapi COVID-19 harus dibangun termasuk melalui penyelenggaraan pilkada serentak. Optimisme tersebut dibangun berdasarkan data dan analisis yang menunjukkan bahwa ada 47 negara di dunia yang tetap melaksanakan pemilu di tengah pandemi COVID-19. Indonesia, karena itu, harus dapat melaksanakannya dengan belajar dari praktik-praktik terbaik (best practices) yang sudah dilaksanakan oleh negara lain.[R]" itemprop="description"/>
Berita Terkait:
Sebagai pembicara pada webinar itu Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik, Stafsus Mendagri Kastorius Sinaga, Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih, Wakil Ketua Umum PB IDI Slamet Budiarto, Ketua Bidang Organisasi PB IDI Ramlan Sitompul, dan Wakil Sekjen PB IDI Fery Rahman.
Kastorius menyambut baik antusiasme Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia untuk terlibat dalam upaya memastikan berjalannya pilkada serentak pada 9 Desember mendatang, khususnya dari perspektif kesehatan untuk memastikan penyelenggaraan pilkada aman COVID-19.
Menurut dia, salah satu pelajaran penting yang dapat dipetik dari pengalaman Korea Selatan dalam pelaksanaan pemilu legislatif mereka yang sukses pada 15 April lalu, ialah keterlibatan pakar dan profesional kesehatan secara komprehensif dalam semua tahapan pemilu.
\"Bisa disimpulkan, peran pakar kesehatan sangat vital di dalam memastikan situasi kesehatan ke depan. Tidak hanya secara verbal, tetapi juga terlibat dalam memeriksa protokol itu apakah sudah benar dan dilaksanakan dengan baik,\" kata Kastorius.
Webinar yang secara khusus membicarakan sisi kesehatan dari penyelenggaraan pilkada, menurut Kastorius merupakan satu langkah penting yang selama ini belum banyak terjadi.
\"Membangun sinergi yang lebih luas dalam mensukseskan agenda strategis seperti pilkada sangat diperlukan. Para dokter selama ini telah terlibat dalam tahapan-tahapan pilkada. Tetapi bahwa secara organisatoris PB IDI berinteraksi dengan pemerintah diwakili Ditjen Otda, dalam rangka mensukseskan pilkada saya kira perlu diapresiasi, sehingga pilkada tidak hanya diurus oleh para ahli politik tetapi oleh lintas profesi,\" kata dia.
Stafsus Mendagri itu menambahkan, optimisme masyarakat dalam menghadapi COVID-19 harus dibangun termasuk melalui penyelenggaraan pilkada serentak. Optimisme tersebut dibangun berdasarkan data dan analisis yang menunjukkan bahwa ada 47 negara di dunia yang tetap melaksanakan pemilu di tengah pandemi COVID-19. Indonesia, karena itu, harus dapat melaksanakannya dengan belajar dari praktik-praktik terbaik (best practices) yang sudah dilaksanakan oleh negara lain.[R]"/>
Berita Terkait:
Sebagai pembicara pada webinar itu Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik, Stafsus Mendagri Kastorius Sinaga, Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih, Wakil Ketua Umum PB IDI Slamet Budiarto, Ketua Bidang Organisasi PB IDI Ramlan Sitompul, dan Wakil Sekjen PB IDI Fery Rahman.
Kastorius menyambut baik antusiasme Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia untuk terlibat dalam upaya memastikan berjalannya pilkada serentak pada 9 Desember mendatang, khususnya dari perspektif kesehatan untuk memastikan penyelenggaraan pilkada aman COVID-19.
Menurut dia, salah satu pelajaran penting yang dapat dipetik dari pengalaman Korea Selatan dalam pelaksanaan pemilu legislatif mereka yang sukses pada 15 April lalu, ialah keterlibatan pakar dan profesional kesehatan secara komprehensif dalam semua tahapan pemilu.
\"Bisa disimpulkan, peran pakar kesehatan sangat vital di dalam memastikan situasi kesehatan ke depan. Tidak hanya secara verbal, tetapi juga terlibat dalam memeriksa protokol itu apakah sudah benar dan dilaksanakan dengan baik,\" kata Kastorius.
Webinar yang secara khusus membicarakan sisi kesehatan dari penyelenggaraan pilkada, menurut Kastorius merupakan satu langkah penting yang selama ini belum banyak terjadi.
\"Membangun sinergi yang lebih luas dalam mensukseskan agenda strategis seperti pilkada sangat diperlukan. Para dokter selama ini telah terlibat dalam tahapan-tahapan pilkada. Tetapi bahwa secara organisatoris PB IDI berinteraksi dengan pemerintah diwakili Ditjen Otda, dalam rangka mensukseskan pilkada saya kira perlu diapresiasi, sehingga pilkada tidak hanya diurus oleh para ahli politik tetapi oleh lintas profesi,\" kata dia.
Stafsus Mendagri itu menambahkan, optimisme masyarakat dalam menghadapi COVID-19 harus dibangun termasuk melalui penyelenggaraan pilkada serentak. Optimisme tersebut dibangun berdasarkan data dan analisis yang menunjukkan bahwa ada 47 negara di dunia yang tetap melaksanakan pemilu di tengah pandemi COVID-19. Indonesia, karena itu, harus dapat melaksanakannya dengan belajar dari praktik-praktik terbaik (best practices) yang sudah dilaksanakan oleh negara lain.[R]"/>
Kredibilitas pilkada di tengah pandemi covid-19 semakin tinggi dengan dukungan para profesional di bidang kesehatan. Hal ini disampaikan Staf Khusus Mendagri Kastorius Sinaga, ketika berbicara pada webinar bertajuk "Pilkada Aman COVID-19 dan Demokratis" yang diselenggarakan oleh Kemendagri dan PB IDI, Selasa (9/6).
Berita Terkait:
Sebagai pembicara pada webinar itu Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik, Stafsus Mendagri Kastorius Sinaga, Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih, Wakil Ketua Umum PB IDI Slamet Budiarto, Ketua Bidang Organisasi PB IDI Ramlan Sitompul, dan Wakil Sekjen PB IDI Fery Rahman.
Kastorius menyambut baik antusiasme Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia untuk terlibat dalam upaya memastikan berjalannya pilkada serentak pada 9 Desember mendatang, khususnya dari perspektif kesehatan untuk memastikan penyelenggaraan pilkada aman COVID-19.
Menurut dia, salah satu pelajaran penting yang dapat dipetik dari pengalaman Korea Selatan dalam pelaksanaan pemilu legislatif mereka yang sukses pada 15 April lalu, ialah keterlibatan pakar dan profesional kesehatan secara komprehensif dalam semua tahapan pemilu.
"Bisa disimpulkan, peran pakar kesehatan sangat vital di dalam memastikan situasi kesehatan ke depan. Tidak hanya secara verbal, tetapi juga terlibat dalam memeriksa protokol itu apakah sudah benar dan dilaksanakan dengan baik," kata Kastorius.
Webinar yang secara khusus membicarakan sisi kesehatan dari penyelenggaraan pilkada, menurut Kastorius merupakan satu langkah penting yang selama ini belum banyak terjadi.
"Membangun sinergi yang lebih luas dalam mensukseskan agenda strategis seperti pilkada sangat diperlukan. Para dokter selama ini telah terlibat dalam tahapan-tahapan pilkada. Tetapi bahwa secara organisatoris PB IDI berinteraksi dengan pemerintah diwakili Ditjen Otda, dalam rangka mensukseskan pilkada saya kira perlu diapresiasi, sehingga pilkada tidak hanya diurus oleh para ahli politik tetapi oleh lintas profesi," kata dia.
Stafsus Mendagri itu menambahkan, optimisme masyarakat dalam menghadapi COVID-19 harus dibangun termasuk melalui penyelenggaraan pilkada serentak. Optimisme tersebut dibangun berdasarkan data dan analisis yang menunjukkan bahwa ada 47 negara di dunia yang tetap melaksanakan pemilu di tengah pandemi COVID-19. Indonesia, karena itu, harus dapat melaksanakannya dengan belajar dari praktik-praktik terbaik (best practices) yang sudah dilaksanakan oleh negara lain.[R]
Kredibilitas pilkada di tengah pandemi covid-19 semakin tinggi dengan dukungan para profesional di bidang kesehatan. Hal ini disampaikan Staf Khusus Mendagri Kastorius Sinaga, ketika berbicara pada webinar bertajuk "Pilkada Aman COVID-19 dan Demokratis" yang diselenggarakan oleh Kemendagri dan PB IDI, Selasa (9/6).
Berita Terkait:
Sebagai pembicara pada webinar itu Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik, Stafsus Mendagri Kastorius Sinaga, Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih, Wakil Ketua Umum PB IDI Slamet Budiarto, Ketua Bidang Organisasi PB IDI Ramlan Sitompul, dan Wakil Sekjen PB IDI Fery Rahman.
Kastorius menyambut baik antusiasme Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia untuk terlibat dalam upaya memastikan berjalannya pilkada serentak pada 9 Desember mendatang, khususnya dari perspektif kesehatan untuk memastikan penyelenggaraan pilkada aman COVID-19.
Menurut dia, salah satu pelajaran penting yang dapat dipetik dari pengalaman Korea Selatan dalam pelaksanaan pemilu legislatif mereka yang sukses pada 15 April lalu, ialah keterlibatan pakar dan profesional kesehatan secara komprehensif dalam semua tahapan pemilu.
"Bisa disimpulkan, peran pakar kesehatan sangat vital di dalam memastikan situasi kesehatan ke depan. Tidak hanya secara verbal, tetapi juga terlibat dalam memeriksa protokol itu apakah sudah benar dan dilaksanakan dengan baik," kata Kastorius.
Webinar yang secara khusus membicarakan sisi kesehatan dari penyelenggaraan pilkada, menurut Kastorius merupakan satu langkah penting yang selama ini belum banyak terjadi.
"Membangun sinergi yang lebih luas dalam mensukseskan agenda strategis seperti pilkada sangat diperlukan. Para dokter selama ini telah terlibat dalam tahapan-tahapan pilkada. Tetapi bahwa secara organisatoris PB IDI berinteraksi dengan pemerintah diwakili Ditjen Otda, dalam rangka mensukseskan pilkada saya kira perlu diapresiasi, sehingga pilkada tidak hanya diurus oleh para ahli politik tetapi oleh lintas profesi," kata dia.
Stafsus Mendagri itu menambahkan, optimisme masyarakat dalam menghadapi COVID-19 harus dibangun termasuk melalui penyelenggaraan pilkada serentak. Optimisme tersebut dibangun berdasarkan data dan analisis yang menunjukkan bahwa ada 47 negara di dunia yang tetap melaksanakan pemilu di tengah pandemi COVID-19. Indonesia, karena itu, harus dapat melaksanakannya dengan belajar dari praktik-praktik terbaik (best practices) yang sudah dilaksanakan oleh negara lain.