\"Kita tau partai punya mekanisme dalam mengusung calon. Seandainya Akhyar tidak dicalonkan PDI Perjuangan, namun Akyar tetap maju dengan dukungan dari partai lain. Saya pribadi akan tetap mendukung beliau dan siap diberhentikan dari jabatan, agar tidak merusak struktur partai yang ada,\" katanya kepada wartawan, Selasa (9/6).
Sosok yang juga Ketua PC Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Kot Medan ini menjelaskan, dukungannya terhadap Akhyar Nasution bukanlah dukungan yang tanpa alasan. Kinerja Akhyar Nasution dalam memimpin Kota Medan menurutnya merupakan hal yang harus diberi acungan jempol. Begitu juga mengenai apa yang dilakukannya dalam menanggulangi dampak pandemi covid-19 di Kota Medan dengan mengeluarkan berbagai peraturan baru yang bertujuan untuk mencegah penularan covid-19.
\"Karena itulah saya mendukung beliau, termasuk ustaz-ustaz kami dan ibu-ibu pengajian yang dibawah PC Bamusi Kot Medan. Saya tidak setuju jika ajang dukung mendukung bakal calon dilakukan dengan menyudutkan bang Akhyar dengan menyebut kinerjanya yang tidak baik. Justru kalau ada yang tidak baik, ayo duduk bersama saling mengingatkan bukan menyudutkan hanya karena untuk menunjukkan dukungannya kepada bakal calon lain,\" ujarnya.
Ketegasan sikap ini menurut Ade bukan berarti ia melawan keputusan partai jika nantinya berbeda dengan apa yang diharapkannya. Akan tetapi, menurutnya ini justru menjadi bentuk kepatuhannya kepada mekanisme partai mereka.
\"Makanya sekali lagi saya katakan, saya tetap mendukung bang Akhyar. Saya siap mengundurkan diri dari jabatan Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Medan agar tidak merusak struktur yang ada jika bang Akhyar ternyata tidak direkomendasikan partai. Saya mundur dari jabatan bukan berarti mundur dari kader,\" sebutnya.
Ia mengaku sangat geram, dengan munculnya statemen-statemen dari internal kader PDI Perjuangan di Kota Medan yang terkesan mengabaikan mekanisme yang berlaku di PDI Perjuangan. Saat ini katanya Ade, DPP belum mengeluarkan putusan mengenai siapa sosok yang akan diusung pada Pilkada Medan 2020. Karena itu, kader PDI Perjuangan seharusnya tidak mengeluarkan statemen-statemen yang seolah sudah mendukung salah satu bakal calon.
\"Biarkanlah mekanisme berjalan. Biarkan berjalan dengan fair, tidak usah menyudutkan Akhyar Nasution hanya karena mendukung Bobby Nasution. Kita ingin proses politik ini berjalan fair,\" pungkasnya.[R]" itemprop="description"/>
Hasyim Imbau Kader PDI Perjuangan Bersikap Arif dan Bijaksana
\"Kita tau partai punya mekanisme dalam mengusung calon. Seandainya Akhyar tidak dicalonkan PDI Perjuangan, namun Akyar tetap maju dengan dukungan dari partai lain. Saya pribadi akan tetap mendukung beliau dan siap diberhentikan dari jabatan, agar tidak merusak struktur partai yang ada,\" katanya kepada wartawan, Selasa (9/6).
Sosok yang juga Ketua PC Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Kot Medan ini menjelaskan, dukungannya terhadap Akhyar Nasution bukanlah dukungan yang tanpa alasan. Kinerja Akhyar Nasution dalam memimpin Kota Medan menurutnya merupakan hal yang harus diberi acungan jempol. Begitu juga mengenai apa yang dilakukannya dalam menanggulangi dampak pandemi covid-19 di Kota Medan dengan mengeluarkan berbagai peraturan baru yang bertujuan untuk mencegah penularan covid-19.
\"Karena itulah saya mendukung beliau, termasuk ustaz-ustaz kami dan ibu-ibu pengajian yang dibawah PC Bamusi Kot Medan. Saya tidak setuju jika ajang dukung mendukung bakal calon dilakukan dengan menyudutkan bang Akhyar dengan menyebut kinerjanya yang tidak baik. Justru kalau ada yang tidak baik, ayo duduk bersama saling mengingatkan bukan menyudutkan hanya karena untuk menunjukkan dukungannya kepada bakal calon lain,\" ujarnya.
Ketegasan sikap ini menurut Ade bukan berarti ia melawan keputusan partai jika nantinya berbeda dengan apa yang diharapkannya. Akan tetapi, menurutnya ini justru menjadi bentuk kepatuhannya kepada mekanisme partai mereka.
\"Makanya sekali lagi saya katakan, saya tetap mendukung bang Akhyar. Saya siap mengundurkan diri dari jabatan Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Medan agar tidak merusak struktur yang ada jika bang Akhyar ternyata tidak direkomendasikan partai. Saya mundur dari jabatan bukan berarti mundur dari kader,\" sebutnya.
Ia mengaku sangat geram, dengan munculnya statemen-statemen dari internal kader PDI Perjuangan di Kota Medan yang terkesan mengabaikan mekanisme yang berlaku di PDI Perjuangan. Saat ini katanya Ade, DPP belum mengeluarkan putusan mengenai siapa sosok yang akan diusung pada Pilkada Medan 2020. Karena itu, kader PDI Perjuangan seharusnya tidak mengeluarkan statemen-statemen yang seolah sudah mendukung salah satu bakal calon.
\"Biarkanlah mekanisme berjalan. Biarkan berjalan dengan fair, tidak usah menyudutkan Akhyar Nasution hanya karena mendukung Bobby Nasution. Kita ingin proses politik ini berjalan fair,\" pungkasnya.[R]"/>
Hasyim Imbau Kader PDI Perjuangan Bersikap Arif dan Bijaksana
\"Kita tau partai punya mekanisme dalam mengusung calon. Seandainya Akhyar tidak dicalonkan PDI Perjuangan, namun Akyar tetap maju dengan dukungan dari partai lain. Saya pribadi akan tetap mendukung beliau dan siap diberhentikan dari jabatan, agar tidak merusak struktur partai yang ada,\" katanya kepada wartawan, Selasa (9/6).
Sosok yang juga Ketua PC Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Kot Medan ini menjelaskan, dukungannya terhadap Akhyar Nasution bukanlah dukungan yang tanpa alasan. Kinerja Akhyar Nasution dalam memimpin Kota Medan menurutnya merupakan hal yang harus diberi acungan jempol. Begitu juga mengenai apa yang dilakukannya dalam menanggulangi dampak pandemi covid-19 di Kota Medan dengan mengeluarkan berbagai peraturan baru yang bertujuan untuk mencegah penularan covid-19.
\"Karena itulah saya mendukung beliau, termasuk ustaz-ustaz kami dan ibu-ibu pengajian yang dibawah PC Bamusi Kot Medan. Saya tidak setuju jika ajang dukung mendukung bakal calon dilakukan dengan menyudutkan bang Akhyar dengan menyebut kinerjanya yang tidak baik. Justru kalau ada yang tidak baik, ayo duduk bersama saling mengingatkan bukan menyudutkan hanya karena untuk menunjukkan dukungannya kepada bakal calon lain,\" ujarnya.
Ketegasan sikap ini menurut Ade bukan berarti ia melawan keputusan partai jika nantinya berbeda dengan apa yang diharapkannya. Akan tetapi, menurutnya ini justru menjadi bentuk kepatuhannya kepada mekanisme partai mereka.
\"Makanya sekali lagi saya katakan, saya tetap mendukung bang Akhyar. Saya siap mengundurkan diri dari jabatan Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Medan agar tidak merusak struktur yang ada jika bang Akhyar ternyata tidak direkomendasikan partai. Saya mundur dari jabatan bukan berarti mundur dari kader,\" sebutnya.
Ia mengaku sangat geram, dengan munculnya statemen-statemen dari internal kader PDI Perjuangan di Kota Medan yang terkesan mengabaikan mekanisme yang berlaku di PDI Perjuangan. Saat ini katanya Ade, DPP belum mengeluarkan putusan mengenai siapa sosok yang akan diusung pada Pilkada Medan 2020. Karena itu, kader PDI Perjuangan seharusnya tidak mengeluarkan statemen-statemen yang seolah sudah mendukung salah satu bakal calon.
\"Biarkanlah mekanisme berjalan. Biarkan berjalan dengan fair, tidak usah menyudutkan Akhyar Nasution hanya karena mendukung Bobby Nasution. Kita ingin proses politik ini berjalan fair,\" pungkasnya.[R]"/>
Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Ustaz Ade Darmawan mengatakan sikapnya untuk mendukung Akhyar Nasution maju di Pilkada Medan sudah bulat. Ia bahkan rela menanggalkan jabatannya jika pada akhirnya partai mereka tidak merekomendasikan Akhyar menjadi calon yang akan diusung pada Pilkada Medan 2020.
Berita Terkait:
"Kita tau partai punya mekanisme dalam mengusung calon. Seandainya Akhyar tidak dicalonkan PDI Perjuangan, namun Akyar tetap maju dengan dukungan dari partai lain. Saya pribadi akan tetap mendukung beliau dan siap diberhentikan dari jabatan, agar tidak merusak struktur partai yang ada," katanya kepada wartawan, Selasa (9/6).
Sosok yang juga Ketua PC Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Kot Medan ini menjelaskan, dukungannya terhadap Akhyar Nasution bukanlah dukungan yang tanpa alasan. Kinerja Akhyar Nasution dalam memimpin Kota Medan menurutnya merupakan hal yang harus diberi acungan jempol. Begitu juga mengenai apa yang dilakukannya dalam menanggulangi dampak pandemi covid-19 di Kota Medan dengan mengeluarkan berbagai peraturan baru yang bertujuan untuk mencegah penularan covid-19.
"Karena itulah saya mendukung beliau, termasuk ustaz-ustaz kami dan ibu-ibu pengajian yang dibawah PC Bamusi Kot Medan. Saya tidak setuju jika ajang dukung mendukung bakal calon dilakukan dengan menyudutkan bang Akhyar dengan menyebut kinerjanya yang tidak baik. Justru kalau ada yang tidak baik, ayo duduk bersama saling mengingatkan bukan menyudutkan hanya karena untuk menunjukkan dukungannya kepada bakal calon lain," ujarnya.
Ketegasan sikap ini menurut Ade bukan berarti ia melawan keputusan partai jika nantinya berbeda dengan apa yang diharapkannya. Akan tetapi, menurutnya ini justru menjadi bentuk kepatuhannya kepada mekanisme partai mereka.
"Makanya sekali lagi saya katakan, saya tetap mendukung bang Akhyar. Saya siap mengundurkan diri dari jabatan Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Medan agar tidak merusak struktur yang ada jika bang Akhyar ternyata tidak direkomendasikan partai. Saya mundur dari jabatan bukan berarti mundur dari kader," sebutnya.
Ia mengaku sangat geram, dengan munculnya statemen-statemen dari internal kader PDI Perjuangan di Kota Medan yang terkesan mengabaikan mekanisme yang berlaku di PDI Perjuangan. Saat ini katanya Ade, DPP belum mengeluarkan putusan mengenai siapa sosok yang akan diusung pada Pilkada Medan 2020. Karena itu, kader PDI Perjuangan seharusnya tidak mengeluarkan statemen-statemen yang seolah sudah mendukung salah satu bakal calon.
"Biarkanlah mekanisme berjalan. Biarkan berjalan dengan fair, tidak usah menyudutkan Akhyar Nasution hanya karena mendukung Bobby Nasution. Kita ingin proses politik ini berjalan fair," pungkasnya.[R]
Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Medan Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Ustaz Ade Darmawan mengatakan sikapnya untuk mendukung Akhyar Nasution maju di Pilkada Medan sudah bulat. Ia bahkan rela menanggalkan jabatannya jika pada akhirnya partai mereka tidak merekomendasikan Akhyar menjadi calon yang akan diusung pada Pilkada Medan 2020.
Berita Terkait:
"Kita tau partai punya mekanisme dalam mengusung calon. Seandainya Akhyar tidak dicalonkan PDI Perjuangan, namun Akyar tetap maju dengan dukungan dari partai lain. Saya pribadi akan tetap mendukung beliau dan siap diberhentikan dari jabatan, agar tidak merusak struktur partai yang ada," katanya kepada wartawan, Selasa (9/6).
Sosok yang juga Ketua PC Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Kot Medan ini menjelaskan, dukungannya terhadap Akhyar Nasution bukanlah dukungan yang tanpa alasan. Kinerja Akhyar Nasution dalam memimpin Kota Medan menurutnya merupakan hal yang harus diberi acungan jempol. Begitu juga mengenai apa yang dilakukannya dalam menanggulangi dampak pandemi covid-19 di Kota Medan dengan mengeluarkan berbagai peraturan baru yang bertujuan untuk mencegah penularan covid-19.
"Karena itulah saya mendukung beliau, termasuk ustaz-ustaz kami dan ibu-ibu pengajian yang dibawah PC Bamusi Kot Medan. Saya tidak setuju jika ajang dukung mendukung bakal calon dilakukan dengan menyudutkan bang Akhyar dengan menyebut kinerjanya yang tidak baik. Justru kalau ada yang tidak baik, ayo duduk bersama saling mengingatkan bukan menyudutkan hanya karena untuk menunjukkan dukungannya kepada bakal calon lain," ujarnya.
Ketegasan sikap ini menurut Ade bukan berarti ia melawan keputusan partai jika nantinya berbeda dengan apa yang diharapkannya. Akan tetapi, menurutnya ini justru menjadi bentuk kepatuhannya kepada mekanisme partai mereka.
"Makanya sekali lagi saya katakan, saya tetap mendukung bang Akhyar. Saya siap mengundurkan diri dari jabatan Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Medan agar tidak merusak struktur yang ada jika bang Akhyar ternyata tidak direkomendasikan partai. Saya mundur dari jabatan bukan berarti mundur dari kader," sebutnya.
Ia mengaku sangat geram, dengan munculnya statemen-statemen dari internal kader PDI Perjuangan di Kota Medan yang terkesan mengabaikan mekanisme yang berlaku di PDI Perjuangan. Saat ini katanya Ade, DPP belum mengeluarkan putusan mengenai siapa sosok yang akan diusung pada Pilkada Medan 2020. Karena itu, kader PDI Perjuangan seharusnya tidak mengeluarkan statemen-statemen yang seolah sudah mendukung salah satu bakal calon.
"Biarkanlah mekanisme berjalan. Biarkan berjalan dengan fair, tidak usah menyudutkan Akhyar Nasution hanya karena mendukung Bobby Nasution. Kita ingin proses politik ini berjalan fair," pungkasnya.