Pengunjuk rasa dari Komite Mahasiswa Anti Plagiasi UINSU (Komanpu) mendesak agar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas membentuk tim independen mengusut tuntas dugaan plagiarisme oknum rektor UINSU, di depan Hotel JW Marriot, Medan, Senin (29/3).
Selain menyampaikan tuntutannya, mereka juga akan melakukan aksi mogok makan agar seruan mereka didengarkan oleh sang menteri.
"Kami minta agar menteri segera membentuk tim independen, kami tidak ingin kampus UINSU diterpa isu plagiarisme oknum rektor," kata Irham Sadani selaku koordinator aksi.
Irham mengatakan tim independen ini penting untuk membersihkan kampus UINSU dari berbagai dugaan aksi yang mencoreng dunia akademik itu.
"Kalau betul ada aksi plagiarisme tentu yang bersangkutan harus diberi sanksi, tapi kalau tidak agar nama baiknya dipulihkan. Dengan begitu UINSU akan bersih dari indikasi plagiarisme," pungkasnya.
Sebagai bentuk keprihatinan mahasiswa, usai menggelar aksi unjukrasa, mahasiswa melakukan aksi mogok makan. Aksi mogok makan salah satu bias plagiasi yang diduga dilakukan oknum Rektor UINSI dalam jurnal. Tindakan memplagiasi tulisan itu dinilai mahasiswa mencoreng dunia akademik.
“Kami akan bermalam di sini (Hotel JW Marrioi—red), kami mogok makan, ini aksi kami sebagai bentuk keprihatinan kampus UINSU kami yang sudah tercoreng. Aksi mogok makan ini murni kami lakukan, atas dorongan sendiri. Tujuannya agar kampus UINSU bersih dari dunia plagiasi,” kata Irham Sadani.
© Copyright 2024, All Rights Reserved