Pembacaan teks pancasila yang dilakukan secara massif oleh relawan Komunitas Kolaborasi pada 50 titik jalan utama di wilayah Jakarta menghadirkan cerita haru.
Aksi yang berlangsung setiap hari pada pukul 07.00-08.00 WIB dan pukul 16.00-17.00 WIB sejak 1 Agustus dan berlangsung hingga 16 Agustus tersebut memicu perubahan perilaku pada sejumlah pribadi warga yang berafiliasi langsung dengan kelompok relawan Komunitas Kolaborasi.
Salah satunya yakni perubahan-perubahan pada sejumlah individu dari supporter fanatifk Persija Jakarta. Mereka mengaku merasa terhormat dan bertanggung jawab ketika terlibat dalam aksi tersebut.
Menariknya, selama pelaksanaan kegiatan pembacaan Teks Proklamasi para relawan The Jakmania ini mengubah kebiasaan yang selama ini mereka jalani. Menurut Febrianto selaku Koordinator The Jakmania, mereka yang tadinya mereka hidup semaunya sekarang berubah menjadi lebih baik.
“Mandi dan berpakaian yang baik juga wangi, penampilan lebih bersih, juga menarik. Ada salah seorang Jakmania yang meninggalkan kebiasaannya minum minuman keras demi menghormati kegiatan ini,” katanya, Senin (15/8/2022).
Tidak hanya dialami oleh The Jakmania, Irlan selaku Koordinator Relawan Komunitas Kolaborasi Jakarta Selatan merasa terharu ketika membacakan Teks Proklamasi dengan mengajak anaknya. Acara yang digagas oleh Komunitas Kolaborasi ini juga terbukti meningkatkan rasa nasionalisme di antara semua pihak yang terlibat. The Jakmania juga mengajak seluruh suporter di tanah air untuk melakukan hal ini di daerah mereka masing -masing.
Aksi pembacaan Teks Proklamasi di beberapa titik wilayah DKI Jakarta disambut positif oleh berbagai pihak. Salah satunya, Ali Maulana sebagai Walikota Jakarta Utara turun langsung ke lapangan dan memerintahkan Camat juga Lurah mengajak para polisi, Dishub, Satpol PP, Pemadam Kebakaran, Jarang Taruna, dan semua instansi terkait ikut mendukung kegiatan tsb. Rangkaian kegiatan ini didokumentasikan dan dipublikasikan di laman media sosial Instagram Dinas Kominfo Jakarta Utara.
Komunitas Kolaborasi sengaja memilih kegiatan Pembacaan Teks Proklamasi bukan tanpa alasan. Sonny Muhammad selaku Ketua Komunitas Kolaborasi mengatakan, " pembacaan teks proklamasi adalah momentum penting yang menjadi landasan terjadinya kemerdekaan dan dilaksanakan di Jakarta". Masih menurut Sonny, peristiwa Proklamasi ini ikut mendorong peristiwa di daerah-daerah dalam mempertahankan kemerdekaan, contohnya di Surabaya terjadi peristiwa 10 November 1945 dan meletus peristiwa Bandung Lautan Api pada 23 Maret 1946.
Menariknya, selama pelaksanaan kegiatan pembacaan Teks Proklamasi para relawan The Jakmania ini mengubah kebiasaan yang selama ini mereka jalani. Menurut Febrianto selaku Koordinator The Jakmania, "yang tadinya mereka hidup semaunya sekarang berubah menjadi lebih baik, mandi dan berpakaian yang baik jg wangi,penampilan lebih bersih, juga menarik. Ada salah seorang Jakmania yang meninggalkan kebiasaannya minum minuman keras demi menghormati kegiatan ini". Irlan selaku Koordinator Relawan Jakarta Selatan merasa terharu ketika membacakan Teks Proklamasi dengan mengajak anaknya. Acara yang digagas oleh Komunitas Kolaborasi ini juga terbukti meningkatkan rasa nasionalisme di antara semua pihak yang terlibat. The Jakmania juga mengajak seluruh suporter di tanah air untuk melakukan hal ini di daerah mereka masing -masing.
Komunitas Kolaborasi sengaja memilih kegiatan Pembacaan Teks Proklamasi bukan tanpa alasan. Sonny Muhammad selaku Ketua Komunitas Kolaborasi mengatakan, pembacaan teks proklamasi adalah momentum penting yang menjadi landasan terjadinya kemerdekaan dan dilaksanakan di kota Jakarta.
“Peristiwa Proklamasi ini ikut mendorong peristiwa heroik di daerah-daerah dalam mempertahankan kemerdekaan, contohnya di Surabaya terjadi peristiwa 10 November 1945 dan meletus peristiwa Bandung Lautan Api pada 23 Maret 1946,” ungkapnya.
Sonny Muhammad juga menambahkan, Teks Proklamasi bukan hanya sekedar teks atau tulisan , melainkan sejak dibacakan sampai kini, itu adalah cita-cita seluruh rakyat Indonesia untuk merdeka dari rasa takut,keterbelakangan,kemiskinan, dan ketergantungan dari negara lain.
“Komunitas Kolaborasi mengajak para pemimpin bangsa dan warga Negara Indonesia bersama-sama mengembalikan cita-cita kemerdekaan,” sebutnya.
Beberapa figur publik ikut mengambil bagian dalam pembacaan Teks Proklamasi ini, diantaranya artis kawakan Inggrid Widjanarko, artis senior Teater Koma Ratna Riantiarno, penyanyi senior Trie Utami, pengacara senior Hotman Paris Hutapea, dan Ketua Umum JMSI (Jaringan Media Siber Indonesia) Teguh Santosa. Mereka menyepakati bahwa momentum peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 tahun ini adalah "saatnya memberi untuk ibu pertiwi.”
© Copyright 2024, All Rights Reserved