Penangkapan anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Ahmad Zain An Najah oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 antiteror Polri memunculkan berbagai polemik.
Salah satunya yakni munculnya tudingan Densus sengaja menyerang institusi MUI.
Menanggapi hal tersebut, mantan Kepala BNPT Ansyaad Mbai menyampaikan bahwa para teroris memiliki kemampuan menyusup organisasi atau lembaga masyarakat dan negara dengan mudah. Dampak gerakan mereka kata Ansyaad Bai, ada beberapa lembaga masyarakat yang tersusupi oleh kelompok radikalisme.
"Menyusup ke lembaga-lembaga negara yang strategis. Hari ini kita melihat mereka menyusup ke MUI,” ucap Ansyaad dalam acara diskusi virtual Crosschek bertemakan MUI Disusupi JI?, Minggu (21/11/2021).
Ansyaad mengapresiasi pernyataan Waketum MUI Anwar Abbas yang menyerahkan sepenuhnya pada penegak hukum terkait kasus yang menjerat salah satu anak buahnya di MUI. Namu demikian, Ansyaad menggarisbawahi jangan sampai Densus 88 menyudutkan tiga terduga pelaku terorisme itu.
"Tidak usah diartikan bahwa seakan-akan polisi Densus menyasar MUI. Ini perlu kita waspadai, di Medsos ini sekarang gencar seakan-akan ada upaya membenturkan pemerintah dengan ulama khususnya Densus,” katanya.
Dia menambahkan BNPT dan Densus 88 sangat dekat dengan ulama, dan kerap meminta petunjuk dan pertimbangan mereka dalam melakukan aksi penangkapan seseorang yang menjadi terduga teroris atau target operandi.
"Mereka (Densus) menganggap para ulama itu mentornya mereka dalam melaksanakan tugas operasional. Bahkan dalam penangkapan tertentu, mereka konsultasi dengan para ulama,” tandasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved