Bakal calon Walikota Medan Akhyar Nasution mengaku nomor ponselnya dibajak dan digunakan untuk meminta-minta sumbangan. Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan pada acara deklarasi pasangan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi (AMAN) di Jalan Sei Batanghari, Medan, Jumat (4/9). "Saya mau menyampaikan, beberapa hari kemarin HP saya dibajak. Ternyata setelah saya usut, nomor hp saya dibajak dan dipakai untuk minta-minta sumbangan. Saya klarifikasi itu bukan saya," katanya. Akhyar mengatakan, berbagai cara dapat digunakan untuk menjatuhkan nama baik seseorang pada ajang politik seperti Pilkada. Karena itu ia berharap seluruh tim pemenangan AMAN agar senantiasa menjaga politik yang santun. Berpolitik secara elegan agar seluruh visi misi mereka dapat sampai dengan baik kepada masyarakat. "Dalam permainan ini, kita sering diajak berdebat agar tidak sempat berfikir untuk bekerja. Hati-hati, kalau tidak perlu didebat tak usahlah ditanggapi apa kata orang. Kita bekerja saja dengan baik," ujarnya. Menurut Akhyar, berpolitik dengan santun di Kota Medan merupakan cara yang terbaik untuk memenangkan hati masyarakat. Karena itu, ia meminta agar pihaknya tidak pernah terjebak dengan debat-debat yang justru hanya menguras tenaga dan emosi untuk hal yang tidak penting. Kekompakan dan kerja bersama menjadi satu-satunya kunci memenangkan Pilkada Medan 2020. "Kita gunakan serangan udara dan serangan darat. Yang tak perlu didebat ya tak perlu didebat," pungkasnya.[R]
Bakal calon Walikota Medan Akhyar Nasution mengaku nomor ponselnya dibajak dan digunakan untuk meminta-minta sumbangan. Hal ini disampaikannya saat memberikan sambutan pada acara deklarasi pasangan Akhyar Nasution-Salman Alfarisi (AMAN) di Jalan Sei Batanghari, Medan, Jumat (4/9). "Saya mau menyampaikan, beberapa hari kemarin HP saya dibajak. Ternyata setelah saya usut, nomor hp saya dibajak dan dipakai untuk minta-minta sumbangan. Saya klarifikasi itu bukan saya," katanya. Akhyar mengatakan, berbagai cara dapat digunakan untuk menjatuhkan nama baik seseorang pada ajang politik seperti Pilkada. Karena itu ia berharap seluruh tim pemenangan AMAN agar senantiasa menjaga politik yang santun. Berpolitik secara elegan agar seluruh visi misi mereka dapat sampai dengan baik kepada masyarakat. "Dalam permainan ini, kita sering diajak berdebat agar tidak sempat berfikir untuk bekerja. Hati-hati, kalau tidak perlu didebat tak usahlah ditanggapi apa kata orang. Kita bekerja saja dengan baik," ujarnya. Menurut Akhyar, berpolitik dengan santun di Kota Medan merupakan cara yang terbaik untuk memenangkan hati masyarakat. Karena itu, ia meminta agar pihaknya tidak pernah terjebak dengan debat-debat yang justru hanya menguras tenaga dan emosi untuk hal yang tidak penting. Kekompakan dan kerja bersama menjadi satu-satunya kunci memenangkan Pilkada Medan 2020. "Kita gunakan serangan udara dan serangan darat. Yang tak perlu didebat ya tak perlu didebat," pungkasnya.© Copyright 2024, All Rights Reserved