Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi melalui Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Afifi Lubis memaparkan kondisi wilayah, serta potensi daerah terkait peluang kerja bagi masyarakat di 33 kabupaten/kota di hadapan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI Ida Fauziyah.
Paparan tersebut disampaikan Pj Sekdaprov Afifi Lubis pada acara Inauguration of School Operation Kegiatan Pengembangan Balai Latihan Kerja (BLK) Maritim (Development of Maritime Vocational Training Centers) di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Medan, Selasa (17/5).
Potensi tersebut, kata Afifi, dilihat dari besarnya jumlah penduduk sekitar 15 juta jiwa, dengan usia produktif sebanyak 10,98 juta orang, angkatan kerja 7,74 juta, serta penduduk yang bekerja sekitar 7,32 juta orang. Sedangkan tingkat pengangguran terbuka sebanyak 423 ribu orang atau 5,47%.
Kemudian dari segi letak geografis, Sumut berdekatan dengan Singapura dan Malaysia yang terpisah oleh Selat Malaka yang merupakan jalur lalu lintas pelayaran internasional yang padat. Termasuk juga potensi perkebunan, pertanian, perikanan dan pertambangan serta didukung kawasan ekonomi khusus Sei Mangkei, pelabuhan serta bandara internasional.
Berbagai program, lanjut Afifi, telah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar berkompeten di dunia kerja, guna mengurangi angka pengangguran. Ada 12 BLK pemerintah, 498 lembaga pelatihan kerja swasta (LPKS) dan BLK Komunitas yang tersebar di beberapa kabupaten/kota. Namun 12 BLK Pemerintah saat ini kondisinya mebutuhkan peremajaan alat praktek.
“Banyak yang menyampaikan bahwa antara pelatihan di BLK dengan dunia kerja nyata tidak sesuai. Sehingga perlu ada peremajaan alat praktek kerja, agar pekerja siap memasuki dunia kerja nyata,” sebutnya.
Karena itu, Afifi menyampaikan apresiasi atas peresmian BLK Maritim di Sumut, kepada Pemerintah Austria selaku pihak yang membiayai serta Kemenaker yang terus mengoptimalisasi pengembangannya di Medan. Sebagaimana disebutkan, bahwa ada tiga provinsi yang dipercaya dalam upaya pengembangannya, yakni Sumut, Banten dan Sulawesi Selatan.
Sementara Menaker RI Ida Fauziyah dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan terus lakukan optimalisasi dalam pengembangan BLK Maritim di Medan. Program hasil kerja sama Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Austria ini dibiayai oleh Pemerintah Austria melalui skema soft loan.
Ia menyatakan bahwa pengembangan BLK Maritim terdiri dari 4 komponen utama yaitu konstruksi gedung; pengadaan peralatan pelatihan; pengembangan kurikulum, silabus, program dan modul pelatihan; serta pelatihan instruktur dan manajemen sesuai dengan standar Austria yang diakui di Eropa.
"Atas koordinasi dan kerja sama yang baik dari Kementerian Ketenagakerjaan, Bappenas, Kementerian Keuangan, Kedutaan Austria dan Bit Media e-solutions GmbH sebagai pelaksana kegiatan, syukur Alhamdulillah, implementasi dari kegiatan ini di BBPVP Medan berjalan sesuai dengan jadwal, dan semoga dapat menjadi saksi dan komitmen kita bersama dalam berkolaborasi untuk peningkatan kompetensi dan daya saing SDM di Indonesia," ujar Menaker.
© Copyright 2024, All Rights Reserved