3 Mantan Pimpinan KPK Masuk Tim Sukses Anies-Muhaimin

Pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) mengumumkan susunan lengkap Tim Nasional pemenangannya di di Rumah Perubahan, Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2023).

Sekitar 700 tokoh masuk dalam susunan tersebut yang terbagi dalam  Dewan Pembina, Dewan Penasihat, Dewan Pertimbangan, Captain Team, Deputi, Dewan Pakar, Jurubicara dan Tim Kampanye Daerah.

Menariknya, ada tiga mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masuk dalam Dewan Pakar Timnas Amin yang diketuai Hamdan Zoelva. Mereka adalah Thony Saut Situmorang, Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.

Thony Saut Situmorang merupakan Wakil Ketua KPK periode 2015-2019. Kemudian Abraham Samad adalah Ketua KPK periode 2011-2015. Sementara Bambang Widjojanto merupakan 2011-2015.

Selain tiga mantan pimpinan KPK di atas, duduk di Dewan Penasihat juga ada nama Abdullah Hehamahua yang merupakan Penasihat KPK periode 2005-2013.

Besar dugaannya, ketiga pendekar anti korupsi ini digaet Pasangan Amin untuk mengkampanyekan pemberantasan korupsi di negeri ini sekaligus mengungkap kasus-kasus korupsi besar yang belum tuntas.

Sekitar 700 tokoh masuk dalam susunan tersebut yang terbagi dalam  Dewan Pembina, Dewan Penasihat, Dewan Pertimbangan, Captain Team, Deputi, Dewan Pakar, Jurubicara dan Tim Kampanye Daerah.

Menariknya, ada tiga mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masuk dalam Dewan Pakar Timnas Amin yang diketuai Hamdan Zoelva. Mereka adalah Thony Saut Situmorang, Abraham Samad dan Bambang Widjojanto.

Thony Saut Situmorang merupakan Wakil Ketua KPK periode 2015-2019. Kemudian Abraham Samad adalah Ketua KPK periode 2011-2015. Sementara Bambang Widjojanto merupakan 2011-2015.

Selain tiga mantan pimpinan KPK di atas, duduk di Dewan Penasihat juga ada nama Abdullah Hehamahua yang merupakan Penasihat KPK periode 2005-2013.

Besar dugaannya, ketiga pendekar anti korupsi ini digaet Pasangan Amin untuk mengkampanyekan pemberantasan korupsi di negeri ini sekaligus mengungkap kasus-kasus korupsi besar yang belum tuntas.