Hasil exit poll pemilihan presiden (Pilpres) 2024 di luar negeri viral di media sosial bisa saja menjadi sebuah representasi dari realita pemilih secara umum.
Meski metode tersebut berbeda dengan cara survey saat pemungutan suara serentak di Indonesia, namun bisa saja hal ini tidak bisa langsung dianggap tidak kredibel.
Demikian disampaikan Pakar komunikasi politik Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing dalam keterangan tertulis, Selasa (13/2)
“Kredibel bukan berarti karena lembaga terkenal, melainkan bisa dipercaya secara metode. Nah, Exit Poll bisa saja dilakukan pihak lembaga luar negeri atau mahasiswa Indonesia yang kuliah di kampus luar. Artinya hasil Exit Poll yang keluar sekarang pun belum bisa kita anggap tidak valid. Bisa saja itu valid,” katanya.
Diketahui salah satu hasil exit poll yang beredar yaitu yang dirilis oleh www.pemilumelbourne.com. Berdasarkan hasil survei tersebut, pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dilaporkan unggul sementara di beberapa negara.
Di Australia, misalnya, pasangan calon (paslon) Ganjar-Mahfud dominan dengan raihan 56,7 persen suara. Diposisi kedua ada pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan perolehan 32,9 persen suara. Sementara pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang memperoleh 10,4 persen suara.
Sementara di Hongkong, Ganjar-Mahfud mendapatkan 54,2 persen, Prabowo-Gibran dengan 31,6 persen suara, dan Anies-Muhaimin dengan 14,2 persen suara. Pasangan Ganjar-Mahfud juga unggul di beberapa negara-negar Eropa selain Inggris, kawasan Amerika Selatan, Amerika Serikat, dan Timor Leste.
Menurut Emrus, hasil Pilpres 2024 yang sejauh ini memperlihatkan keunggulan Ganjar-Mahfud bukan tidak mungkin selaras dengan hasil pemungutan suara pada 14 Februari 2024 mendatang.
“Artinya hasil dari exit poll ini bisa mempengaruhi perilaku pemilik di Indonesia, apalagi jika para pemilih di luar negeri kemudian turut menyuarakan dukungan mereka melalui ruang-ruang publik dan media sosial,” ungkapnya.
Menurut Emrus, pemilih di luar negeri akan dianggap lebih kritis dalam menentukan pilihan karena terbebas dari politik uang dan bansos. Dengan begitu, nilai kritis mereka tersebut akan mempengaruhi cara pandang para pemiliih.
© Copyright 2024, All Rights Reserved