Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTPP) Covid-19 Sumatera Utara, Dr Whiko Irwan menyatakan insiden yang menyebut adanya pengusiran para tenaga medis yang khusus menangani pasien covid-19 dari Hotel Wings terjadi karena miskomunikasi. Saat ini menurutnya situasi sudah kembali normal dimana para tenaga medis tersebut sudah kembali menempati hotel yang dikhususkan bagi para "pahlawan covid-19' tersebut. "Mereka sudah kembali ke hotel," katanya kepada RMOLSumut sesaat lalu. Diketahui insiden pengusiran para tenaga medis tersebut terjadi menjelang siang dimana mereka mengaku diminta untuk meninggalkan hotel tersebut dan dinyatakan berhenti bertugas. Hal ini dibenarkan oleh Ketua Persatuan Dokter Umum Indonesia (PDUI), Rudi Rahmadsyah Sambas yang juga menjadi relawan medis penanganan pasien Covid-19 disana. "Tadi pagi saya masih dinas, terus tiba-tiba mendapatkan arahan untuk meninggalkan penginapan. Katanya kami digeser ke RS Martha Friska," katanya kepada wartawan. Ia menambahkan, pada arahan tersebut disebutkan juga adanya pemberhentian beberapa tenaga kesehatan yang selama ini sudah terlibat penanganan pasien Covid-19. Kondisi ini menurutnya membuat mereka bingung, apalagi selama ini para tenaga medis tersebut sama sekali belum mendapatkan insentif mereka. "Ini membuat kita bingung," ungkapnya. Terkait insentif ini, jurubicara GTPP Covid-19 dr Whiko Irwan mengakui saat ini sedang diproses. "Memang sedang diproses pembayaran gaji dan penginapan. Tapi sudah di clear kan," pungkasnya.[R]
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTPP) Covid-19 Sumatera Utara, Dr Whiko Irwan menyatakan insiden yang menyebut adanya pengusiran para tenaga medis yang khusus menangani pasien covid-19 dari Hotel Wings terjadi karena miskomunikasi. Saat ini menurutnya situasi sudah kembali normal dimana para tenaga medis tersebut sudah kembali menempati hotel yang dikhususkan bagi para "pahlawan covid-19' tersebut. "Mereka sudah kembali ke hotel," katanya kepada RMOLSumut sesaat lalu. Diketahui insiden pengusiran para tenaga medis tersebut terjadi menjelang siang dimana mereka mengaku diminta untuk meninggalkan hotel tersebut dan dinyatakan berhenti bertugas. Hal ini dibenarkan oleh Ketua Persatuan Dokter Umum Indonesia (PDUI), Rudi Rahmadsyah Sambas yang juga menjadi relawan medis penanganan pasien Covid-19 disana. "Tadi pagi saya masih dinas, terus tiba-tiba mendapatkan arahan untuk meninggalkan penginapan. Katanya kami digeser ke RS Martha Friska," katanya kepada wartawan. Ia menambahkan, pada arahan tersebut disebutkan juga adanya pemberhentian beberapa tenaga kesehatan yang selama ini sudah terlibat penanganan pasien Covid-19. Kondisi ini menurutnya membuat mereka bingung, apalagi selama ini para tenaga medis tersebut sama sekali belum mendapatkan insentif mereka. "Ini membuat kita bingung," ungkapnya. Terkait insentif ini, jurubicara GTPP Covid-19 dr Whiko Irwan mengakui saat ini sedang diproses. "Memang sedang diproses pembayaran gaji dan penginapan. Tapi sudah di clear kan," pungkasnya.© Copyright 2024, All Rights Reserved