Kegiatan tersebut merupakan salah satu gebrakan baru yang dimana peserta pelatihan harus mampu memahami masjid sebagai pusat peradaban Islam dan cara memanajemenkan masjid. Masih banyak di kalangan masyarakat khususnya Kota Medan yang belum sepenuhnya memahami arti rumah ibadah ummat Muslim yaitu Masjid. Masyarakat hanya mengenal Masjid sebagai tempat ibadah saja. Namun, Team Masjid Jogokariyan melihat harus ada gebrakan baru agar masjid tidak dijadikan semata-mata tempat ibadah saja.
Di beberapa Masjid di Kota Medan, sudah ada beberapa masjid yang menerapkan Manajamen Masjid yang sangat bagus, contohnya adalah Masjid Al-Jihad Kota Medan.
Beberapa kegiatan seperti Buka Puasa Senin Kamis, mengajar anak-anak setempat mengaji, kajian rutinan keislaman, dan banyak lagi yang lain, menunjukkan bahwa Masjid Al-Jihad memiliki komitmen dalam memanajemenkan Masjid sebagai pusat peradaban Islam.
Kegiatan tersebut mengundang beberapa pemateri yang dianggap matang dalam melihat hal tersebut. Di antaranya Dr. H. Dwi Agus Abadiyanto (Ketua Takmir BKM Jogokariyan Yogyakarta), M. Rizqi Rohim (Bendahara Jogokariyan), dr. Didik Santoso, M.Pd (Senam Otak Spiritual), Zulham Effendi (Value Branding Masjid), Syahlan Zukhri Nasution, ST., MT., IAI., AA (Gerakan Muslim Millenial).
Dari Masjid kita bangkit" itemprop="description"/>
Kegiatan tersebut merupakan salah satu gebrakan baru yang dimana peserta pelatihan harus mampu memahami masjid sebagai pusat peradaban Islam dan cara memanajemenkan masjid. Masih banyak di kalangan masyarakat khususnya Kota Medan yang belum sepenuhnya memahami arti rumah ibadah ummat Muslim yaitu Masjid. Masyarakat hanya mengenal Masjid sebagai tempat ibadah saja. Namun, Team Masjid Jogokariyan melihat harus ada gebrakan baru agar masjid tidak dijadikan semata-mata tempat ibadah saja.
Di beberapa Masjid di Kota Medan, sudah ada beberapa masjid yang menerapkan Manajamen Masjid yang sangat bagus, contohnya adalah Masjid Al-Jihad Kota Medan.
Beberapa kegiatan seperti Buka Puasa Senin Kamis, mengajar anak-anak setempat mengaji, kajian rutinan keislaman, dan banyak lagi yang lain, menunjukkan bahwa Masjid Al-Jihad memiliki komitmen dalam memanajemenkan Masjid sebagai pusat peradaban Islam.
Kegiatan tersebut mengundang beberapa pemateri yang dianggap matang dalam melihat hal tersebut. Di antaranya Dr. H. Dwi Agus Abadiyanto (Ketua Takmir BKM Jogokariyan Yogyakarta), M. Rizqi Rohim (Bendahara Jogokariyan), dr. Didik Santoso, M.Pd (Senam Otak Spiritual), Zulham Effendi (Value Branding Masjid), Syahlan Zukhri Nasution, ST., MT., IAI., AA (Gerakan Muslim Millenial).
Dari Masjid kita bangkit"/>
Kegiatan tersebut merupakan salah satu gebrakan baru yang dimana peserta pelatihan harus mampu memahami masjid sebagai pusat peradaban Islam dan cara memanajemenkan masjid. Masih banyak di kalangan masyarakat khususnya Kota Medan yang belum sepenuhnya memahami arti rumah ibadah ummat Muslim yaitu Masjid. Masyarakat hanya mengenal Masjid sebagai tempat ibadah saja. Namun, Team Masjid Jogokariyan melihat harus ada gebrakan baru agar masjid tidak dijadikan semata-mata tempat ibadah saja.
Di beberapa Masjid di Kota Medan, sudah ada beberapa masjid yang menerapkan Manajamen Masjid yang sangat bagus, contohnya adalah Masjid Al-Jihad Kota Medan.
Beberapa kegiatan seperti Buka Puasa Senin Kamis, mengajar anak-anak setempat mengaji, kajian rutinan keislaman, dan banyak lagi yang lain, menunjukkan bahwa Masjid Al-Jihad memiliki komitmen dalam memanajemenkan Masjid sebagai pusat peradaban Islam.
Kegiatan tersebut mengundang beberapa pemateri yang dianggap matang dalam melihat hal tersebut. Di antaranya Dr. H. Dwi Agus Abadiyanto (Ketua Takmir BKM Jogokariyan Yogyakarta), M. Rizqi Rohim (Bendahara Jogokariyan), dr. Didik Santoso, M.Pd (Senam Otak Spiritual), Zulham Effendi (Value Branding Masjid), Syahlan Zukhri Nasution, ST., MT., IAI., AA (Gerakan Muslim Millenial).
Mengangkat tema "Mengembalikan Masjid sebagai pusat peradaban Islam", Team Masjid Jogokariyan menyelenggarakan pelatihan manajemen masjid yang diselenggarakan di Masjid Al-Musannif, Jalan Cemara Medan Estate, Percut Sei Tuan, Sabtu (9/3).
Kegiatan tersebut merupakan salah satu gebrakan baru yang dimana peserta pelatihan harus mampu memahami masjid sebagai pusat peradaban Islam dan cara memanajemenkan masjid. Masih banyak di kalangan masyarakat khususnya Kota Medan yang belum sepenuhnya memahami arti rumah ibadah ummat Muslim yaitu Masjid. Masyarakat hanya mengenal Masjid sebagai tempat ibadah saja. Namun, Team Masjid Jogokariyan melihat harus ada gebrakan baru agar masjid tidak dijadikan semata-mata tempat ibadah saja.
Di beberapa Masjid di Kota Medan, sudah ada beberapa masjid yang menerapkan Manajamen Masjid yang sangat bagus, contohnya adalah Masjid Al-Jihad Kota Medan.
Beberapa kegiatan seperti Buka Puasa Senin Kamis, mengajar anak-anak setempat mengaji, kajian rutinan keislaman, dan banyak lagi yang lain, menunjukkan bahwa Masjid Al-Jihad memiliki komitmen dalam memanajemenkan Masjid sebagai pusat peradaban Islam.
Kegiatan tersebut mengundang beberapa pemateri yang dianggap matang dalam melihat hal tersebut. Di antaranya Dr. H. Dwi Agus Abadiyanto (Ketua Takmir BKM Jogokariyan Yogyakarta), M. Rizqi Rohim (Bendahara Jogokariyan), dr. Didik Santoso, M.Pd (Senam Otak Spiritual), Zulham Effendi (Value Branding Masjid), Syahlan Zukhri Nasution, ST., MT., IAI., AA (Gerakan Muslim Millenial).
Dari Masjid kita bangkit
Mengangkat tema "Mengembalikan Masjid sebagai pusat peradaban Islam", Team Masjid Jogokariyan menyelenggarakan pelatihan manajemen masjid yang diselenggarakan di Masjid Al-Musannif, Jalan Cemara Medan Estate, Percut Sei Tuan, Sabtu (9/3).
Kegiatan tersebut merupakan salah satu gebrakan baru yang dimana peserta pelatihan harus mampu memahami masjid sebagai pusat peradaban Islam dan cara memanajemenkan masjid. Masih banyak di kalangan masyarakat khususnya Kota Medan yang belum sepenuhnya memahami arti rumah ibadah ummat Muslim yaitu Masjid. Masyarakat hanya mengenal Masjid sebagai tempat ibadah saja. Namun, Team Masjid Jogokariyan melihat harus ada gebrakan baru agar masjid tidak dijadikan semata-mata tempat ibadah saja.
Di beberapa Masjid di Kota Medan, sudah ada beberapa masjid yang menerapkan Manajamen Masjid yang sangat bagus, contohnya adalah Masjid Al-Jihad Kota Medan.
Beberapa kegiatan seperti Buka Puasa Senin Kamis, mengajar anak-anak setempat mengaji, kajian rutinan keislaman, dan banyak lagi yang lain, menunjukkan bahwa Masjid Al-Jihad memiliki komitmen dalam memanajemenkan Masjid sebagai pusat peradaban Islam.
Kegiatan tersebut mengundang beberapa pemateri yang dianggap matang dalam melihat hal tersebut. Di antaranya Dr. H. Dwi Agus Abadiyanto (Ketua Takmir BKM Jogokariyan Yogyakarta), M. Rizqi Rohim (Bendahara Jogokariyan), dr. Didik Santoso, M.Pd (Senam Otak Spiritual), Zulham Effendi (Value Branding Masjid), Syahlan Zukhri Nasution, ST., MT., IAI., AA (Gerakan Muslim Millenial).