Tarian Ratoeh Jaroe yang ditampilkan 25 siswi SMP-SMA KBBS Yogyakarta juga jadi perhatian seluruh penonton, termasuk para dewan juri. Hasilnya tim kesenian KBBS Yogyakarta juga meraih penghargaan Star of Interfolk. Ini merupakan juara favorit pilihan penonton yang hadir.
Para penonton diberikan kertas yang berisi nama tim peserta final untuk dipilih sebagai peserta favorit. Hasil voting, tim Indonesia berhasil menjadi juara dengan pilihan suara terbanyak.
Yunita Wulandari, guru pembimbing SMP-SMA KBBS Yogyakarta yang turut mendampingi tim dalam festival tersebut menyatakan kegembiraan atas prestasi yang diraih para siswi didiknya. Munurut Yunita, keberhasilan ini bukan hanya membawa nama sekolah, tetapi juga bangsa Indonesia.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung tim Sekolah Kesatuan Bangsa Yogyakarta, termasuk KBRI Moskow. Latihan yang intensif selama tiga bulan terakhir membuahkan hasil yang menjadi kebanggaan kita bersama,” kata Yunita melalui keterangan tertulis KBRI Moskow, Rabu malam (20/11).
Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M Wahid Supriyadi, juga menyampaikan apresiasi yang tinggi atas prestasi yang diraih tim kesenian Indonesia. Menurut Dubes Wahid, keikutsertaan ini sebagai bagian dari diplomasi budaya Indonesia di Rusia.
INTERFOLK in Rusia adalah festival tahunan di St Petersburg yang bertujuan untuk meningkatkan saling pengertian, memperkuat solidaritas, saling memperkaya budaya, dan mempromosikan kerja sama dan pertukaran budaya internasional.
Festival ini diikuti oleh 13 negara. Yaitu Amerika Serikat, Belarus, Bulgaria, Estonia, India, Indonesia, Iran, Latvia, Prancis, Portugal, Rusia, Srilanka, dan Turki.
Rusia sendiri mengikutsertakan tim kesenian dari berbagai kota. Seperti Moskow, St Petersbrug, Tver, Beryozovsky, Obinsk, Naberezhnye Chelny, Yakutsk, dan Irkutsk.
Sebelum mengikuti festival di St Petersburg, tim kesenian Kesatuan Bangsa Boarding School Yogyakarta sempat berkunjung ke KBRI Moskow dan bertemu pimpinan KBRI. Tim kesenian Sekolah Kesatuan Bangsa Yogyakarta juga memberikan pengenalan budaya Indonesia berupa pelatihan (master class) tarian Aceh kepada para peserta festival lainnya.[R]
" itemprop="description"/>Tarian Ratoeh Jaroe yang ditampilkan 25 siswi SMP-SMA KBBS Yogyakarta juga jadi perhatian seluruh penonton, termasuk para dewan juri. Hasilnya tim kesenian KBBS Yogyakarta juga meraih penghargaan Star of Interfolk. Ini merupakan juara favorit pilihan penonton yang hadir.
Para penonton diberikan kertas yang berisi nama tim peserta final untuk dipilih sebagai peserta favorit. Hasil voting, tim Indonesia berhasil menjadi juara dengan pilihan suara terbanyak.
Yunita Wulandari, guru pembimbing SMP-SMA KBBS Yogyakarta yang turut mendampingi tim dalam festival tersebut menyatakan kegembiraan atas prestasi yang diraih para siswi didiknya. Munurut Yunita, keberhasilan ini bukan hanya membawa nama sekolah, tetapi juga bangsa Indonesia.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung tim Sekolah Kesatuan Bangsa Yogyakarta, termasuk KBRI Moskow. Latihan yang intensif selama tiga bulan terakhir membuahkan hasil yang menjadi kebanggaan kita bersama,” kata Yunita melalui keterangan tertulis KBRI Moskow, Rabu malam (20/11).
Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M Wahid Supriyadi, juga menyampaikan apresiasi yang tinggi atas prestasi yang diraih tim kesenian Indonesia. Menurut Dubes Wahid, keikutsertaan ini sebagai bagian dari diplomasi budaya Indonesia di Rusia.
INTERFOLK in Rusia adalah festival tahunan di St Petersburg yang bertujuan untuk meningkatkan saling pengertian, memperkuat solidaritas, saling memperkaya budaya, dan mempromosikan kerja sama dan pertukaran budaya internasional.
Festival ini diikuti oleh 13 negara. Yaitu Amerika Serikat, Belarus, Bulgaria, Estonia, India, Indonesia, Iran, Latvia, Prancis, Portugal, Rusia, Srilanka, dan Turki.
Rusia sendiri mengikutsertakan tim kesenian dari berbagai kota. Seperti Moskow, St Petersbrug, Tver, Beryozovsky, Obinsk, Naberezhnye Chelny, Yakutsk, dan Irkutsk.
Sebelum mengikuti festival di St Petersburg, tim kesenian Kesatuan Bangsa Boarding School Yogyakarta sempat berkunjung ke KBRI Moskow dan bertemu pimpinan KBRI. Tim kesenian Sekolah Kesatuan Bangsa Yogyakarta juga memberikan pengenalan budaya Indonesia berupa pelatihan (master class) tarian Aceh kepada para peserta festival lainnya.[R]
"/>Tarian Ratoeh Jaroe yang ditampilkan 25 siswi SMP-SMA KBBS Yogyakarta juga jadi perhatian seluruh penonton, termasuk para dewan juri. Hasilnya tim kesenian KBBS Yogyakarta juga meraih penghargaan Star of Interfolk. Ini merupakan juara favorit pilihan penonton yang hadir.
Para penonton diberikan kertas yang berisi nama tim peserta final untuk dipilih sebagai peserta favorit. Hasil voting, tim Indonesia berhasil menjadi juara dengan pilihan suara terbanyak.
Yunita Wulandari, guru pembimbing SMP-SMA KBBS Yogyakarta yang turut mendampingi tim dalam festival tersebut menyatakan kegembiraan atas prestasi yang diraih para siswi didiknya. Munurut Yunita, keberhasilan ini bukan hanya membawa nama sekolah, tetapi juga bangsa Indonesia.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung tim Sekolah Kesatuan Bangsa Yogyakarta, termasuk KBRI Moskow. Latihan yang intensif selama tiga bulan terakhir membuahkan hasil yang menjadi kebanggaan kita bersama,” kata Yunita melalui keterangan tertulis KBRI Moskow, Rabu malam (20/11).
Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M Wahid Supriyadi, juga menyampaikan apresiasi yang tinggi atas prestasi yang diraih tim kesenian Indonesia. Menurut Dubes Wahid, keikutsertaan ini sebagai bagian dari diplomasi budaya Indonesia di Rusia.
INTERFOLK in Rusia adalah festival tahunan di St Petersburg yang bertujuan untuk meningkatkan saling pengertian, memperkuat solidaritas, saling memperkaya budaya, dan mempromosikan kerja sama dan pertukaran budaya internasional.
Festival ini diikuti oleh 13 negara. Yaitu Amerika Serikat, Belarus, Bulgaria, Estonia, India, Indonesia, Iran, Latvia, Prancis, Portugal, Rusia, Srilanka, dan Turki.
Rusia sendiri mengikutsertakan tim kesenian dari berbagai kota. Seperti Moskow, St Petersbrug, Tver, Beryozovsky, Obinsk, Naberezhnye Chelny, Yakutsk, dan Irkutsk.
Sebelum mengikuti festival di St Petersburg, tim kesenian Kesatuan Bangsa Boarding School Yogyakarta sempat berkunjung ke KBRI Moskow dan bertemu pimpinan KBRI. Tim kesenian Sekolah Kesatuan Bangsa Yogyakarta juga memberikan pengenalan budaya Indonesia berupa pelatihan (master class) tarian Aceh kepada para peserta festival lainnya.[R]
"/>