KARTINI pejuang emansipasi perempuan. Pada masa feodal, perempuan terkungkung. Setelah usia remaja hanya menunggu waktu dipersunting calon suaminya, dan sisa hidupnya disibukkan mengurus kerumahtanggaan. Tidak punya peran dalam urusan publik, mengurus orang banyak. Kartini mendobrak itu. Dia mendorong agar perempuan mendapat pendidikan. Dia sendiri bahkan berusaha mendapat beasiswa agar bisa bersekolah di Belanda, terbebas dari budaya feodal yang mengekang perempuan itu. Kartini meninggal di usia muda usai melahirkan. Kejadian yang kian kecil kemungkinannya terjadi di dunia modern berkat kemajuan teknologi kedokteran. Proses melahirkan menjadi lebih aman berkat pengetahuan dokter dan peralatan medis. Tumbuh kembang bayi bisa dipantau bila sejak dalam kandungan seperti USG 4 dimensi, melihat apakah bayi aman dalam posisi aman. Disayangkan, langkah Kartini wujudkan ide pembebasan perempuan dari peran-peran domestik ke ranah publik cepat terhenti. Dr Erna Marpaung, (44 tahun), bertugas di ruang IGD RSUD Sidikalang. Posisi ini benar-benar garis depan di sebuah rumah sakit. Pasien yang kecelakaan, keadaan gawat akan melalui fasilitas ini sebelum tindakan lebih lanjut. Termasuk bila yang dibawa darurat naik kendaraan ambulans. Sejak awal akhir Januari, publik mulai cemas tentang virus corona saat negeri China mulai lakukan penutupan kota Wuhan 23 Januari untuk hambat perluasan virus. Maret, WHO umumkan pandemi global pada 11 Maret. Tak lama sesudah itu, 17 Maret pun Erna dengan timnya menerima pasien dengan gejala Covid19. Seorang perempuan bekerja di Malaysia, pulang kembali ke Kabupaten Dairi saat kekhawatiran penyebaran virus terjadi di banyak negara. Berkat kesigapan, dan segera dirujuk ke rumah sakit provinsi, pasien ini yang kemudian berdasarkan hasil swab tenggorokan positif terjangkit virus corona, bisa sembuh. Maret, Erna bersama dengan 6 tenaga medis lainnya pun sempat dalam isolasi mandiri pada 24 hingga 31 Maret 2020 usai tangani pasien positif Covid19. Erna yakin dengan penangangan yang cepat dan memadai, pasien akan selamat, juga tenaga medis. Erna meminta penyediaan alat perlindungan diri bagi medis. Sarang tangan perlu cukup agar dalam menangani pasien demi pasien, penularan tidak terjadi dan tenaga medis terlindungi. Juga perlengkapan lainnya. Kesigapan menyediakan pelaratan medis ini dia nilai lambat dari yang seharusnya. Dalam masa pandemi ini garis depan tentulah perlu dukungan. Usai mengeluhkan lambatnya penyediaan alat perlindungan diri, Erna mendapat SK. Dipindahkan dari rumah sakit Kabupaten Dairi, Sidikalang, ke sebuah puskesmas kecamatan. Pengabdian bagi medis dimanapun tentu penting. Namun pengalamanya yang telah cukup lama RSUD Sidikalang, dari masa PTT pada tahun 2002-2003, dan sejak diangkat menjadi ASN pada tahun 2006 sampai tahun 2020, tentu penting dalam menghadapi pandemi ini. Kesigapan tenaga medis dituntut lebih saat ini seperti layaknya kesigapan sebuah rumah sakit dalam kejadian besar bencana, atau perang. Dalam semangat Hari Kartini, menjaga peran perempuan di ruang publik, agar langkah pengabdiannya bagi kesehatan rakyat terus berkembang, tidak dimundurkan, mari kita serukan ke Pemerintahan Kabupaten Dairi, Pemerintahan Sumatera Utara dan pemerintahan usat, agar Erna dipertahankan di RSUD Sidikalang, khususnya pada masa hadapi pandemi ini. [R]
KARTINI pejuang emansipasi perempuan. Pada masa feodal, perempuan terkungkung. Setelah usia remaja hanya menunggu waktu dipersunting calon suaminya, dan sisa hidupnya disibukkan mengurus kerumahtanggaan. Tidak punya peran dalam urusan publik, mengurus orang banyak. Kartini mendobrak itu. Dia mendorong agar perempuan mendapat pendidikan. Dia sendiri bahkan berusaha mendapat beasiswa agar bisa bersekolah di Belanda, terbebas dari budaya feodal yang mengekang perempuan itu. Kartini meninggal di usia muda usai melahirkan. Kejadian yang kian kecil kemungkinannya terjadi di dunia modern berkat kemajuan teknologi kedokteran. Proses melahirkan menjadi lebih aman berkat pengetahuan dokter dan peralatan medis. Tumbuh kembang bayi bisa dipantau bila sejak dalam kandungan seperti USG 4 dimensi, melihat apakah bayi aman dalam posisi aman. Disayangkan, langkah Kartini wujudkan ide pembebasan perempuan dari peran-peran domestik ke ranah publik cepat terhenti. Dr Erna Marpaung, (44 tahun), bertugas di ruang IGD RSUD Sidikalang. Posisi ini benar-benar garis depan di sebuah rumah sakit. Pasien yang kecelakaan, keadaan gawat akan melalui fasilitas ini sebelum tindakan lebih lanjut. Termasuk bila yang dibawa darurat naik kendaraan ambulans. Sejak awal akhir Januari, publik mulai cemas tentang virus corona saat negeri China mulai lakukan penutupan kota Wuhan 23 Januari untuk hambat perluasan virus. Maret, WHO umumkan pandemi global pada 11 Maret. Tak lama sesudah itu, 17 Maret pun Erna dengan timnya menerima pasien dengan gejala Covid19. Seorang perempuan bekerja di Malaysia, pulang kembali ke Kabupaten Dairi saat kekhawatiran penyebaran virus terjadi di banyak negara. Berkat kesigapan, dan segera dirujuk ke rumah sakit provinsi, pasien ini yang kemudian berdasarkan hasil swab tenggorokan positif terjangkit virus corona, bisa sembuh. Maret, Erna bersama dengan 6 tenaga medis lainnya pun sempat dalam isolasi mandiri pada 24 hingga 31 Maret 2020 usai tangani pasien positif Covid19. Erna yakin dengan penangangan yang cepat dan memadai, pasien akan selamat, juga tenaga medis. Erna meminta penyediaan alat perlindungan diri bagi medis. Sarang tangan perlu cukup agar dalam menangani pasien demi pasien, penularan tidak terjadi dan tenaga medis terlindungi. Juga perlengkapan lainnya. Kesigapan menyediakan pelaratan medis ini dia nilai lambat dari yang seharusnya. Dalam masa pandemi ini garis depan tentulah perlu dukungan. Usai mengeluhkan lambatnya penyediaan alat perlindungan diri, Erna mendapat SK. Dipindahkan dari rumah sakit Kabupaten Dairi, Sidikalang, ke sebuah puskesmas kecamatan. Pengabdian bagi medis dimanapun tentu penting. Namun pengalamanya yang telah cukup lama RSUD Sidikalang, dari masa PTT pada tahun 2002-2003, dan sejak diangkat menjadi ASN pada tahun 2006 sampai tahun 2020, tentu penting dalam menghadapi pandemi ini. Kesigapan tenaga medis dituntut lebih saat ini seperti layaknya kesigapan sebuah rumah sakit dalam kejadian besar bencana, atau perang. Dalam semangat Hari Kartini, menjaga peran perempuan di ruang publik, agar langkah pengabdiannya bagi kesehatan rakyat terus berkembang, tidak dimundurkan, mari kita serukan ke Pemerintahan Kabupaten Dairi, Pemerintahan Sumatera Utara dan pemerintahan usat, agar Erna dipertahankan di RSUD Sidikalang, khususnya pada masa hadapi pandemi ini.© Copyright 2024, All Rights Reserved