Rizal Ramli: 7 Tahun Terakhir Zaman Emas Oligarki di Indonesia, Makanya Ngotot Perpanjang Jabatan Presiden

Dalam sejarah Indonesia modern, 7 tahun terakhir dinilai sebagai masa emas oligarki.

Pada zaman-zaman pemerintahan sebelumnya, hal itu tidak bisa menjadi zaman emas mereka karena Indonesia dipimpin oleh sosok yang tidak mudah diatur oleh para kaum oligarki tersebut.

Demikian disampaikan ekonom senior Indonesia, Rizal Ramli saat berbincang dengan wartawan di Kota Medan pekan lalu. 

"Dalam sejarah Indonesia modern, sejak 7 tahun terakhir ini adalah masa emas oligarki," katanya.

Sosok yang menjabat Menko Perekonomian di era Presiden Gusdur ini mengurai kepemimpinan beberapa presiden sebelumnya yang membuat kaum oligarki tidak mudah berkuasa. Zamah Soeharto kata dia, jumlah taipan juga sangat banyak di Indonesia dan punya kuasa. 

"Tapi bisa pesan undang-undang? nggak bisa. Pak Harto kuat, trus timnya juga kuat ada sosok Prof Dr Widjojo Nitisastro. Nggak bisa lu pesan UU ini, aturan itu, omnibus law, UU minerba, nggak bisa," ujarnya.

Hal yang sama menurutnya juga terjadi pada zaman Habibie yang dikenal sebagai sosok cerdas yang tidak mau diatur-atur. Hal yang sama juga terjadi di zaman Presiden Gusdur.

"Zaman Habibie begitu juga, orangnya kuat nggak bisa diatur. Trus zaman Gusdur, menko nya kita. Bagaimana lu bisa perintah-perintah gue, yang ada saya usir lu. Bawa lobi boleh, kita terima tapi kita yang netapkan kebijakan ekonomi bukan pengusaha," sebutnya.

Pada zaman Presiden Megawati, hal yang kurang lebih sama juga menurutnya masih terjaga. Sosok Megawati yang juga memiliki pendirian kokoh membuat kaum oligarki juga sulit mendesain aturan-aturan yang menguntungkan mereka.

"Megawati itu orangnya gengsian, ada yang sok-sok minta undang-undang ini itu datang ke Teuku Umar, yang ada lu diusir," ungkapnya.

Namun semua hal tersebut menurut sosok yang akrab disapa RR ini berubah dalam 7 tahun terakhir. Dimana para pengusaha disinyalir berada dibalik terbitnya berbagai UU yang sangat menguntungkan mereka.

"Barulah zaman Jokowi para pengusaha itu, oligarki itu karena dia juga sebagian masuk dari pemerintah. Mereka pesan UU Omnibus Law, mereka pesan UU minerba yang sangat nguntungin mereka. Harusnya semua konsesi tambang dikembaliin sama negara dulu, terserah negara kasih atau tidak. ini mereka minta perpanajngan 20 tahun yang nilai total tambang tersebut mencapai ratusan miliar dolar. Nyogoklah mereka ke gol begitu saja aturannya," tambahnya.

Masa keemasan ini juga menurut RR yang disinyalir menjadi para pemain utama dibalik isu Joko Widodo tiga periode. Sebab, para oligarki tidak ingin masa keemasan mereka berlalu begitu saja.

"Jadi zaman emas oligarki itu baru terjadi sejak zaman Jokowi, makanya mereka ngotot bisa nggak diperpanjang masa jabatan presiden. Tiga periodelah. Gitu," pungkasnya.