Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) terus melakukan upaya pencegahan terhadap potensi masuknya virus covid-19 ke Sumatera Utara.
Beberapa diantaranya yakni memperketat pemeriksaan terhadap warga yang masuk ke Sumatera Utara termasuk para pekerja Indonesia dari luar negeri yang kembali ke Sumatera Utara.
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengatakan dari hasil evaluasi tim yang dibentuk, salah satu persoalan di Sumatera Utara yakni karena letak geografis yang berdekatan dengan negara tetangga.
"Yang kembali dari Malaysia, PMI atau Pekerja Migran Indonesia yang ada di Malaysia melalui lapangan terbang Kuala Namu, itu dilakukan isolasi selama 5 hari. Tapi yang ilegal yang menggunakan perahu nelayan, berlabuh melalui Tanjung Balai, Batubara, Asahan ini yang sulit kita mengontrol karena melalui pintu tikus istulah kita," katanya kepada wartawan, Selasa (25/5/2021).
Pekerja Migra Indonesia (PMI) ilegal inilah menurutnya yang menjadi salah satu masalah yang berpotensi membawa virus covid-19 masuk ke Sumatera Utara tanpa terdeteksi. Sebab dari pelabuhan-pelabuhan tikus tersebut, mereka biasanya langsung pulang ke daerah mereka di Sumatera Utara.
"Dia langsung pulang ke rumah, ada ke Tapanuli sana, Deli Serdang, inilah yang membuat wabah," sebutnya.
Untuk itu kata Edy, pihaknya sudah berkoordinasi dengan unsur Forkopimda seperti Pangam I/BB, Kajati Sumut dan instansi lain untuk bersama-sama melakukan pengawasan terhadap setiap orang yang masuk ke Sumatera Utara.
"Sementara ini kita kembalikan, kita atur, sekat kembali. Kami bersama Forkopimda bersama-sama menghentikan ini semua," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved