Indeks Demokrasi Indonesia di tahun 2020 versi The Economist Intelligence Unit (EIU) turun pada titik terbuuk dalam 14 tahun.
Menurut laporan ini, Indonesia tercatat mendapatkan skor 7,92 untuk proses pemilu dan pluralisme; 7,50 untuk fungsi dan kinerja pemerintah; 6,11 untuk partipasi politik; 4,38 untuk budaya politik; dan skor 5,59 untuk kebebasan sipil.
Politikus muda PKS Sumut, Wasis Wiseso Pamungkas mengatakan ada 2 hal mendasar yang menjadi sorotan dalam penelitian tersebut, yaitu budaya politik dan kebebasan sipil.
"Memang budaya politik kita juga semakin buruk, hal ini bisa dilihat dari makin maraknya Money politik dalam setiap ajang pemilihan pejabat publik. Money politik sangat merusak, sampai-sampai merubah perilaku pemilih menjadi lebih pragmatis. banyak orang memilih bukan karena track record calon atau visi misi yg dibawa, melainkan karena berapa rupiah yang dijanjikan/diberikan secara langsung." katanya.
Ketua bidang Pemenangan Pemilu dan Pemilukada DPW PKS Sumut ini menjelaskan indeks kebebasan publik juga menjadi faktor utama yang menyebabkan terjadinya penurunan indeks demokrasi secara keseluruhan. Praktik penegakan hukum soal pelanggaran UU ITE juga masih terkesan tebang pilih.
"Pada faktanya saat ini mudah sekali seorang warga negara yang memberikan kritikan terhadap pemerintah dijerat dengan UU ITE, dipolisikan, bahkan ditahan. Tentu hal ini menjadi momok tersendiri bagi banyak orang yang ingin menyatakan keresahannya lewat kritikan-kritikan. Padahal bisa jadi apa yang disampaikan itu merupakan suatu hal yang konstruktif." ujarnya.
Terakhir Wasis menyampaikan harapannya agar kondisi demokrasi bisa kembali meningkat. Oleh karena itu PKS di tingkat pusat tetap konsisten mengambil posisi sebagai oposisi yang konstruktif demi agar dapat menjadi penyeimbang pemerintah, sehingga kehidupan demokrasi kita tetap terjaga. Sementara di daerah PKS tetap memposisikan diri sebagai mitra strategis kepala-kepala daerah baik yang didukung oleh PKS ataupun bukan.
"Cara pandang PKS jelas, bagaimana kita bisa bahu membahu membangun bangsa apapun posisinya saat ini." tutup Wasis.
© Copyright 2024, All Rights Reserved