Perang terbuka antara DPD Golkar Sumatera Utara dengan Gubernur Sumateara Utara Edy Rahmayadi akan merugikan rakyat Sumatera Utara.
Hal ini berkaitan dengan posisi pimpinan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) dimana Ketua DPD Golkar Sumatera Utara Musa Rajekshah merupakan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu).
Demikian disampaikan pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan Dr Emrus Sihombing terkait pernyataan pengurus DPD Golkar Sumut yang menyatakan perlawanan terhadap Edy Rahmayadi pada sejumlah media massa. Pernyataan yang disampaikan oleh Sekretaris DPD Golkar Sumut Ilhamsyah ini dikarenakan Edy Rahmayadi dalam kunjungannya ke Langkat menuding Golkar tidak mendukung pembangunan di Sumatera Utara.
“Saya mengkritik pernyataan Edy Rahmayadi jika dalam konteksnya benar menyatakan hal tersebut. Dari sisi komunikasi politik, memang banyak pejabat kita yang harus belajar komunikasi. Mereka tidak kompeten berkomunikasi sehingga terlontar pesan komunikasi seperti itu. Bisa mengkritik tapi disampaikan dengan asertif,” katanya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOLSumut, Selasa (16/8/2022).
Emrus Sihombing mengatakan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah merupakan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara terpilih dari Pilgubsu 2018 lalu. Dan statemen dari Ilhamsyah tersebut merupakan representasi dari suara partai yang sudah didiskusikan dengan pimpinannya yakni Musa Rajekshah.
Situasi ini menurut Emrus berpotensi mempengaruhi kinerja Pemprov Sumut berkaitan dengan status mereka selaku tampuk pimpinan. Sebab, kinerja para pejabat juga dapat tersita akibat perpecahan keduanya.
“Kalau kondisi ini terjadi yang rugi adalah rakyat. Maka saran saya segeralah dicairkan hubungan ini. Mereka harus kembali duduk bersama dan menjelaskan kepada publik bahwa mereka saling mendukung,” pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved