Minimnya bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) yang memenuhi syarat admnistratif, dianggap sesuai corak politik masa sekarang yaitu mesti punya modal besar dan berbau nepotisme.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Indonesia, Ray Rangkuti dalam diskusi di Kantor The Indonesian Institute, Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (26/6/2023).
Dia menjelaskan, keterpenuhan syarat admnistratif yang hanya dipenuhi sebanyak 10,19 persen atau 1.036 dari total 10.323 bacaleg, menggambarkan watak politik Indonesia saat ini.
“Jadi politik kita sekarang bukan hanya padat modal, tapi juga padat nepotisme,” ujar Ray seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
Meski KPU memberikan waktu perbaikan untuk bacaleg yang belum memenuhi syarat, tapi bagi Ray ribuan bacaleg yang tak memenuhi syarat KPU terkesan tidak serius mengikuti kontestasi.
Terlebih, kejadian ini tidak seperti Pemilu sebelumnya yang justru mencatat keterpenuhan syarat bacaleg mencapai 90 persen.
“(Pada Pemilu 2019) enggak begitu, banyak (yang memenuhi syarat). Angka sebaliknya malah, mungkin yang enggak melengkapi 10 persen,” tuturnya.
Maka dari itu, akademisi politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu menganggap, ada yang salah dari proses rekrutmen bacaleg oleh parpol.
“Partai lebih berwajah nepotis dibandingkan demokratik gitu lho,” tambahnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved