Karyono
menyebut, dukungan kekuasaan yakni Presiden Jokowi adalah salah satu
variabel penting bagi calon Ketum Golkar dalam memenangkan kompetisi
dalam Munas nanti. Dengan meraih dukungan Jokowi, kans Airlangga untuk
melanjutkan periode kedua kepemimpinnya di Golkar, terbuka lebar.
Karyono
melihat, Airlangga memilliki kedekatan dengan Presiden Jokowi. Sejauh
ini, belum ada tanda-tanda atau indikator yang bisa dijadikan
pertanda retaknya hubungan keduanya.
\"Tampaknya Jokowi lebih nyaman dengan Airlangga,\" ujar Karyono.
Karyono
menilai, dari sisi rekam jejak, Airlangga pun relatif lebih bersih
dan hampir tidak ada sama sekali isu negatif baik korupsi maupun
penyimpangan. Sosoknya yang kalem dan cenderung goodlooking sehingga dari sisi pendekatan dengan tokoh politik juga mudah.
\"Gaya kepemimpinan Airlangga, terbukti membuat Golkar mampu konsolidasi hingga stabil kembali,\" kata Karyono.
Kendati
demikian, sambung Karyono, persaingan menuju perebutan kursi Golkar-1
masih terbuka. Dua figur yang kini mengemuka, yakni Airlangga
Hartarto dan Bambang Soesatyo (Bamsoet) memiliki rekam jejak yang
berbeda yang saling melengkapi.
\"Airlangga bagus, dia ketua
umum saat ini, rekam jejaknya cukup panjang hingga menjadi pejabat
negara, Menteri Perindustrian,\" tambah Karyono.
\"Sementara
Bamsoet juga memiliki banyak pengalaman. Di parlemen dia pernah
menduduki berbagai posisi, seperti ketua komisi dan kini menjadi Ketua
DPR,\" tutup Karyono. [fak] " itemprop="description"/>
Karyono
menyebut, dukungan kekuasaan yakni Presiden Jokowi adalah salah satu
variabel penting bagi calon Ketum Golkar dalam memenangkan kompetisi
dalam Munas nanti. Dengan meraih dukungan Jokowi, kans Airlangga untuk
melanjutkan periode kedua kepemimpinnya di Golkar, terbuka lebar.
Karyono
melihat, Airlangga memilliki kedekatan dengan Presiden Jokowi. Sejauh
ini, belum ada tanda-tanda atau indikator yang bisa dijadikan
pertanda retaknya hubungan keduanya.
\"Tampaknya Jokowi lebih nyaman dengan Airlangga,\" ujar Karyono.
Karyono
menilai, dari sisi rekam jejak, Airlangga pun relatif lebih bersih
dan hampir tidak ada sama sekali isu negatif baik korupsi maupun
penyimpangan. Sosoknya yang kalem dan cenderung goodlooking sehingga dari sisi pendekatan dengan tokoh politik juga mudah.
\"Gaya kepemimpinan Airlangga, terbukti membuat Golkar mampu konsolidasi hingga stabil kembali,\" kata Karyono.
Kendati
demikian, sambung Karyono, persaingan menuju perebutan kursi Golkar-1
masih terbuka. Dua figur yang kini mengemuka, yakni Airlangga
Hartarto dan Bambang Soesatyo (Bamsoet) memiliki rekam jejak yang
berbeda yang saling melengkapi.
\"Airlangga bagus, dia ketua
umum saat ini, rekam jejaknya cukup panjang hingga menjadi pejabat
negara, Menteri Perindustrian,\" tambah Karyono.
\"Sementara
Bamsoet juga memiliki banyak pengalaman. Di parlemen dia pernah
menduduki berbagai posisi, seperti ketua komisi dan kini menjadi Ketua
DPR,\" tutup Karyono. [fak] "/>
Karyono
menyebut, dukungan kekuasaan yakni Presiden Jokowi adalah salah satu
variabel penting bagi calon Ketum Golkar dalam memenangkan kompetisi
dalam Munas nanti. Dengan meraih dukungan Jokowi, kans Airlangga untuk
melanjutkan periode kedua kepemimpinnya di Golkar, terbuka lebar.
Karyono
melihat, Airlangga memilliki kedekatan dengan Presiden Jokowi. Sejauh
ini, belum ada tanda-tanda atau indikator yang bisa dijadikan
pertanda retaknya hubungan keduanya.
\"Tampaknya Jokowi lebih nyaman dengan Airlangga,\" ujar Karyono.
Karyono
menilai, dari sisi rekam jejak, Airlangga pun relatif lebih bersih
dan hampir tidak ada sama sekali isu negatif baik korupsi maupun
penyimpangan. Sosoknya yang kalem dan cenderung goodlooking sehingga dari sisi pendekatan dengan tokoh politik juga mudah.
\"Gaya kepemimpinan Airlangga, terbukti membuat Golkar mampu konsolidasi hingga stabil kembali,\" kata Karyono.
Kendati
demikian, sambung Karyono, persaingan menuju perebutan kursi Golkar-1
masih terbuka. Dua figur yang kini mengemuka, yakni Airlangga
Hartarto dan Bambang Soesatyo (Bamsoet) memiliki rekam jejak yang
berbeda yang saling melengkapi.
\"Airlangga bagus, dia ketua
umum saat ini, rekam jejaknya cukup panjang hingga menjadi pejabat
negara, Menteri Perindustrian,\" tambah Karyono.
\"Sementara
Bamsoet juga memiliki banyak pengalaman. Di parlemen dia pernah
menduduki berbagai posisi, seperti ketua komisi dan kini menjadi Ketua
DPR,\" tutup Karyono. [fak] "/>
RMOLKalbar. Gaya kepemimpinan Airlangga Hartarto yang cenderung kalem, santun dan tidak grusa-grusu berperan penting membawa kestabilan di internal Partai Golkar. Jokowi pun terlihat nyaman dengan Airlangga.
Setidaknya demikian disampaikan Direktur Executive Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo, seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (29/8).
"Satu tiket holder sudah dipegang Airlangga, yakni Jokowi," tegas Karyono.
Karyono
menyebut, dukungan kekuasaan yakni Presiden Jokowi adalah salah satu
variabel penting bagi calon Ketum Golkar dalam memenangkan kompetisi
dalam Munas nanti. Dengan meraih dukungan Jokowi, kans Airlangga untuk
melanjutkan periode kedua kepemimpinnya di Golkar, terbuka lebar.
Karyono
melihat, Airlangga memilliki kedekatan dengan Presiden Jokowi. Sejauh
ini, belum ada tanda-tanda atau indikator yang bisa dijadikan
pertanda retaknya hubungan keduanya.
"Tampaknya Jokowi lebih nyaman dengan Airlangga," ujar Karyono.
Karyono
menilai, dari sisi rekam jejak, Airlangga pun relatif lebih bersih
dan hampir tidak ada sama sekali isu negatif baik korupsi maupun
penyimpangan. Sosoknya yang kalem dan cenderung goodlooking sehingga dari sisi pendekatan dengan tokoh politik juga mudah.
"Gaya kepemimpinan Airlangga, terbukti membuat Golkar mampu konsolidasi hingga stabil kembali," kata Karyono.
Kendati
demikian, sambung Karyono, persaingan menuju perebutan kursi Golkar-1
masih terbuka. Dua figur yang kini mengemuka, yakni Airlangga
Hartarto dan Bambang Soesatyo (Bamsoet) memiliki rekam jejak yang
berbeda yang saling melengkapi.
"Airlangga bagus, dia ketua
umum saat ini, rekam jejaknya cukup panjang hingga menjadi pejabat
negara, Menteri Perindustrian," tambah Karyono.
"Sementara
Bamsoet juga memiliki banyak pengalaman. Di parlemen dia pernah
menduduki berbagai posisi, seperti ketua komisi dan kini menjadi Ketua
DPR," tutup Karyono. [fak]
RMOLKalbar. Gaya kepemimpinan Airlangga Hartarto yang cenderung kalem, santun dan tidak grusa-grusu berperan penting membawa kestabilan di internal Partai Golkar. Jokowi pun terlihat nyaman dengan Airlangga.
Setidaknya demikian disampaikan Direktur Executive Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo, seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (29/8).
"Satu tiket holder sudah dipegang Airlangga, yakni Jokowi," tegas Karyono.
Karyono
menyebut, dukungan kekuasaan yakni Presiden Jokowi adalah salah satu
variabel penting bagi calon Ketum Golkar dalam memenangkan kompetisi
dalam Munas nanti. Dengan meraih dukungan Jokowi, kans Airlangga untuk
melanjutkan periode kedua kepemimpinnya di Golkar, terbuka lebar.
Karyono
melihat, Airlangga memilliki kedekatan dengan Presiden Jokowi. Sejauh
ini, belum ada tanda-tanda atau indikator yang bisa dijadikan
pertanda retaknya hubungan keduanya.
"Tampaknya Jokowi lebih nyaman dengan Airlangga," ujar Karyono.
Karyono
menilai, dari sisi rekam jejak, Airlangga pun relatif lebih bersih
dan hampir tidak ada sama sekali isu negatif baik korupsi maupun
penyimpangan. Sosoknya yang kalem dan cenderung goodlooking sehingga dari sisi pendekatan dengan tokoh politik juga mudah.
"Gaya kepemimpinan Airlangga, terbukti membuat Golkar mampu konsolidasi hingga stabil kembali," kata Karyono.
Kendati
demikian, sambung Karyono, persaingan menuju perebutan kursi Golkar-1
masih terbuka. Dua figur yang kini mengemuka, yakni Airlangga
Hartarto dan Bambang Soesatyo (Bamsoet) memiliki rekam jejak yang
berbeda yang saling melengkapi.
"Airlangga bagus, dia ketua
umum saat ini, rekam jejaknya cukup panjang hingga menjadi pejabat
negara, Menteri Perindustrian," tambah Karyono.
"Sementara
Bamsoet juga memiliki banyak pengalaman. Di parlemen dia pernah
menduduki berbagai posisi, seperti ketua komisi dan kini menjadi Ketua
DPR," tutup Karyono. [fak]