PENABUR ke Inspektorat Sumut: Jangan Cerita Hari Anti Korupsi jika ‘Permainan’ Tender Dinkes Tidak Dituntaskan

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) sebaiknya tidak sesumbar sebagai tuan rumah pelaksanaan Hari Anti Korupsi se-Dunia (Hakordia) yang berlangsung pada 29-30 November 2022 lalu jika berbagai proses tender pada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masih rawan ‘permainan’.

Sindiran ini disampaikan Ketua Umum DPP PENABUR Saut H Sagala menyikapi gaduh dugaan monopoli pada tender Pengadaan Obat-Obatan Lainnya Berupa Multivitamin, Vitamin C, Vitamin D 1000 IU dan Vitamin E 400 IU Untuk Penanganan Covid-19 dengan pagu senilai Rp 2,9 Miliar di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara T.A 2022.

“Ini hal yang memalukan, Sumut jadi tuan rumah Hakordia disaat sedang gaduh proses tender yang terindikasi monopoli dan permainan kotor,” katanya.

Saut mengaku sangat mengapresiasi pernyataan dari Kepala Inspektorat Sumut Lasro Marbun yang akan memanggil seluruh pihak yang terkait dalam proses tender tersebut. Pernyataan tersebut disampaikan Lasro usai duduk bersama sejumlah pejabat KPK dalam diskusi bersama kalangan media di Aula Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara. Dalam pernyataannya, Lasro mengaku sudah beberapa kali memperingatkan Kadis Kesehatan terkait kegaduhan yang terjadi dan meminta agar tidak ada ‘permainan’ dalam tender tersebut.

"Kami sangat berharap, kepada inspektorat bapak Lasro  marbun, apa progres ucapan bapak terkait indikasi ini? Jangan cerita Sumut bebas korupsi pada ceremonial, dalam faktanya tidak ada tindakan" tegas Saut.

Belum adanya aksi nyata dari Lasro menurut Saut bisa memunculkan dugaan baru jika permainan tersebut juga melibatkan oknum-oknum yang memiliki jabatan lebih tinggi dari dirinya.

"Kalau inspektorat tak bertindak dan takut, berarti oknum pejabat nya cukup. Yang kami tau, inspektorat itu cuma patuh pada pimpinan, yaitu Gubernur Sumatera. Apakah mungkin ada kaitannya perusahaan  ini kepada Gubernur Sumatera sehingga banyak mendapat proyek serta berani terang-terangan melakukan dugaan monopoli? pertanyaan itu seharusnya terjawab dengan tuntasnya persoalan ini,“ pungkasnya.